Bangkai kapal tersebut, mungkin menjadi lebih berbahaya bagi lingkungan seiring bertambahnya usia karena korosi dapat membuka ruang tertutup dan berdampak bagi lingkungan.
“Meskipun bangkai kapal dapat berfungsi sebagai terumbu buatan dan memiliki nilai cerita manusia yang luar biasa, kita tidak boleh lupa bahwa kapal itu dapat menjadi buatan manusia yang berbahaya dan secara tidak sengaja dimasukkan ke lingkungan alami,” kata Van Landuyt.
Studi ini, berisi analisis kapal karam V-1302 John Mahn, tetapi para peneliti menegaskan lebih banyak kapal karam di berbagai lokasi perlu diambil sampelnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang dampaknya di Laut Utara.
Van Landuyt terkejut dengan banyaknya bangkai kapal, termasuk yang hampir utuh, dapat ditemukan di sana.
Oleh karena itu, Van Landuyt berharap dapat membuat rekomendasi di akhir tahun ini untuk membuat kebijakan apakah bangkai kapal perlu dipindahkan dari dasar laut agar dapat melindungi kehidupan laut.
(Ahmad Muhajir)