PRESIDEN Rusia mengancam akan menggunakan nuklir pada perang dengan Ukraina kali ini sebagai senjata pemusnah masal. Meski demikian, ancaman nuklir ini tidak ditanggapi serius oleh AMerika Serikat.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan Washington melihat "tidak ada alasan" untuk mengubah tingkat siaga kekuatan nuklir AS. Seorang pejabat senior pertahanan bahkan mengatakan Pentagon tidak melihat adanya perubahan yang nyata dari Rusia meskipun ada pengumuman akan ancaman itu oleh Putin.
Tapi di balik sikap seolah santai tersebut, ternyata Amerika juga memiliki kekhawatiran. Hal itu dibuktikan dengan pengoprasian Doomsday Plane atau Pesawat Kiamat. Pesawat ini merupakan versi utama dari Air Force One atau pesawat kepresidenan Amerika Serikat.
Pesawat Kiamat yang dirancang untuk melindungi pejabat tinggi pemerintah Amerika dari serangan nuklir ini melakukan latihan penerbangan selama empat jam, sesaat setelah Vladimir Putin mengatakan akan menyiagakan pasukan nuklir Rusia.

Pesawat Kiamat ini merupakan pesawat produksi Boeing 747 yang dimodifikasi dengan nomor E-4B. Pesawat Kiamat terlihat melakukan penerbangan pelatihan dengan pesawat militer khusus lainnya.
Pesawat-pesawat itu dilengkapi sebagai pusat komando lengkap untuk presiden dan pejabat tinggi termasuk Menteri Pertahanan dan Kepala Staf Gabungan dalam kasus perang nuklir atau keadaan darurat nasional. Pesawat ini memiliki kemampuan unik yang tidak dapat diduplikasi oleh pesawat lain yang digunakan Angkatan Udara.
Melansir Dailymail, pesawat tersebut terbang empat setengah jam, menuju Chicago sebelum kembali ke pangkalan Nebraska. Tampaknya menjadi penerbangan pelatihan yang tidak biasa karena bergabung dengan dua jet 'Cobra Ball', yang dapat melacak lintasan rudal balistik, serta pesawat militer lainnya.
Pesawat E-4B Doomsday mengikuti Presiden Amerika Serikat selama perjalanannya, baik domestik maupun internasional. Pesawat yang dijadwalkan mencapai masa pakainya pada tahun 2039 telah beroperasi sejak tahun 1980.