"Tubuh yang sudah divaksin tidak mungkin dapat terkoneksi ke bluetooth karena vaksin terdiri dari sejumlah bahan kimia yang tidak bisa mentransmisikan gelombang radio dari jarak pendek," tulis Kominfo.
Kominfo kemudian menjelaskan pengecek fakta, fullfact.org juga melakukan penelusuran untuk mengetahui AC dan EC berasal, ditemukan bahwa kode “EC”, yang diklaim sebagai vaksin sebenarnya adalah produk dari perusahaan Logitech yang membuat aksesori nirkabel.
Sementara itu kode “AC” adalah produk yang dibuat oleh perusahaan bernama Chongqing Fegui Electronics, yakni produsen sejumlah perangkat elektronik, seperti pemutar video, laptop, dan printer. Kode bluetooth yang tersambung pada perangkat elektronik orang di dalam video tersebut dimungkinkan berasal dari perangkat elektronik lainnya, entah itu laptop, komputer, atau smartphone yang ada di dekatnya.
(Pernita Hestin Untari)