Bahkan, lanjutnya, lembaga kebudayaan dunia, UNESCO, juga ikut mempromosikan ke ranah internasional sehingga bisa menaikkan citra positif, karena kegiatan ini merupakan langkah mulia untuk membuat aksara nusantara tetap eksis di era digital dan tidak punah.
Peningkatan jumlah domain .id yang mengalami tren sangat positif di tahun 2020, juga menarik perhatian pengelola nama domain tingkat Asia Pasifik (APTLD) lantaran tumbuh signifikan, sekitar 40 persen.
"Hingga memaksa APTLD bertanya kepada PANDI strategi apa yang kami pakai hingga kenaikannya sampai begitu tinggi," kata Gunawan.
"Saat ini kompetitor kita yang menjadi pesaing berat adalah Vietnam (.vn), untuk .vn yang saat ini masih menduduki posisi puncak sebagai jawara di ASEAN. Tapi dari statistik yang ada, domain .id menargetkan tahun ini bisa menyalip Vietnam, dan menjadi juara di ASEAN dengan mengalahkan .vn," kata Gunawan menambahkan.
(Amril Amarullah (Okezone))