Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Alquran dan Sains: Bulan Ternyata Mengikuti Matahari

Ahmad Luthfi , Jurnalis-Kamis, 12 November 2020 |04:01 WIB
Alquran dan Sains: Bulan Ternyata Mengikuti Matahari
Bulan. (Foto: NASA/Unsplash)
A
A
A

Orbit revolusi bulan terhadap Bumi sedikit miring dari orbit revolusi Bumi terhadap matahari. Maka itu, manusia bisa melihat penampakan peredaran matahari dan bulan di langit dari timur ke barat tampak berdekatan, sehingga keduanya senantiasa beradu cepat.

Baca juga: Alquran dan Sains Lebih Dulu Jelaskan Tentang Makhluk Luar Angkasa 

Jadi, bulan bertemu matahari setiap sebulan sekali. Hal itu dimulai dengan munculnya hilal di ufuk barat setelah terbenamnya matahari, kemudian bulan berangsur-angsur tertinggal dari matahari.

Ketika bulan purnama, terbitnya bulan berbarengan dengan terbenamnya matahari. Setelah itu, bulan terlambat terbit sekira 50 menit setiap hari, dan keterlambatan ini berlanjut hingga hilal bisa dilihat pada tengah hari.

Mungkin inilah yang dimaksud dengan firman-Nya: "Dan bulan apabila mengiringinya." (QS Asy-Syams: 2)

Wallahu a'lam bishawab.

Baca juga: Ini Penjelasan Alquran dan Sains Tentang Keistimewaan Buah Zaitun 

(Hantoro)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement