JAKARTA- Satelit Nusantara Dua gagal mencapai orbit pada 9 April 2020 di Xinchiang, China. Meskipun demikian, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate mengungkapkan layanan broadcast tidak akan terganggu.
"Kominfo memastikan layanan televisi dan radio yang selama ini dilakukan satelit Palapa D akan tetap berjalan layanannya untuk seluruh masyarakat Indonesia," kata Johnny dalam konferensi pers online, Jumat.
Untuk diketahui, satelit Nusantara Dua rencananya akan menggantikan satelit Palapa D pada orbit 113 Bujur Timur yang operasinya akan selesai selambat-lambatnya pada Juli tahun ini. Satelit Palapa D melayani 23 televisi dan 8 radio nasional. Johnny menambahkan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Indosat Ooredoo dan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) untuk menyelesaikan masalah tersebut dan memastikan layanan televisi dan radio tidak terganggu.
"Kami telah melakukan pembicaraan ke Indosat dan mitra (PSN) akan diambil berbagai kebijakan untuk memastikan tidak terjadi interupsi pelayanan kepada perusahaan-perusahaan atau lembaga penyiaran. Satelit Palapa D sudah melayani stasiun televisi. Jaminan dan usaha untuk menggantikan Palapa D yang akan berhenti beroperasi, perusahaan Indosat dan PSN akan mengambil langkah strategis agar pelayanan terjaga dengan baik," jelas Johnny.
Johnny menambahkan Kominfo akan meminta International Telecommunication Union (ITU) supaya Indonesia tetap bisa menggunakan slot orbit 113 Bujur Timur.
Satelit Nusantara Dua yang diluncurkan dengan roket Long March 3B gagal mencapai orbit dari Pusat Peluncuran Satelit Xinchang China, pada pukul 19.45 WIB, Kamis (9/4/2020).
Direktur Utama Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Adi Rahman Adiwoso menjelaskan kronologi gagalnya satelit Nusantara Dua mencapai orbit. Ia menjelaskan bahwa pada fase pertama dan kedua peluncuran beroperasi dengan normal.