 
                Kasus yang dikonfirmasi di Shenzhen telah naik dengan cepat ke 245 pada Senin (3 Februari). Ini menjadikan wilayah tersebut yang paling parah terkena dampak dari kota-kota utama China, Beijing, Shanghai dan Guangzhou.
"Kami ingin membubuhi keterangan informasi di peta agar publik dapat melihat dengan lebih baik bagaimana situs epidemi didistribusikan secara lebih intuitif, dan juga mengingatkan semua orang untuk membuat perlindungan yang memadai," kata Yuan Xiaohui, co-founder dan CEO QuantUrban.
Relawan (volunteers) juga membantu tim agar peta selalu terbarui karena pemerintah mengeluarkan data setiap hari.
(Ahmad Luthfi)