SHANGHAI - Sektor industri otomotif China bersiap untuk kembali produktif, selepas terpaan wabah virus korona (corona virus/nCov) sejak pertengahan bulan ini. Munculnya larangan pembatasan kegiatan warga terkait penanggulangan wabah tersebut, juga membuat fasilitas produksi kendaraan vakum sejak pekan lalu.
Langkah penghentian produksi juga diakibatkan ketiadaan layanan transportasi dan suplai komponen secara memadai, akibat perpanjangan libur Imlek oleh Pemerintah setempat. Belakangan produsen otomotif yang memiliki pabrik di China mengumumkan perpanjangan masa libur atau vakum, yang sebelumnya disebut akan berakhir pada 2 Februari 2020 nanti.

Produsen seperti Renault dan Dongfeng berencana membuka kembali pabrik yang berlokasi di Wuhan, wilayah pusat virus korona. Ketiga produsen tersebut mengumumkan untuk beraktivitas kembali mulai 10 Februari, atau lebih dari sepekan setelah imbauan perpanjangan libur Imlek dari Pemerintah China berakhir, seperti dilansir dari laman Reuters.
Sementara produsen asal Jepang, Toyota, bersiap memulai aktivitas produksinya sehari lebih cepat dibandingkan ketiga perusahaan tersebut. Toyota memiliki fasilitas produksi di wilayah berbeda yakni di Tianjin dan Guangdong. Perpanjangan masa vakum produksi ini berkaitan dengan pemulihan suplai komponen serta tenaga kerja usai masa liburan tersebut.