JAKARTA - Kasus pelanggaran data privasi belakangan ini kembali mencuat. Setelah seorang warganet bernama Christian Samuel Hendrawan atau akun Twitter @hendralm mengungkap adanya tansaksi jual beli data pribadi secara ilegal di grup Facebook.
Postingan tersebut pun langsung viral di mana ia menyebutkan bahwa ada yang memperjualbelikan data Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kartu Keluarga (KK). Pria yang akrab disapa Hendra pun berkesempatan untuk menceritakan kronologi kasus tersebut usai diskusi publik soal pelanggaran privasi di Jakarta, Kamis (1/8/2019).
"Awalnya bikin thread iseng tapi karena banyak informasi penting jadi diterusin aja jadiin thread padahal itu awalnya tweet biasa. Karena ada yang nanya datanya buat apa, ya saya lanjutin aja terusin," kata dia.
Dia juga mengatakan jika dia mendapatkan beberapa data tersebut setelah bergabung digrup Facebook setelah mengetahui temannya telah ditutup dengan dalih tiket pesawat murah. Nama grup tersebut lanjut dia adalah Dream Market Official.
Tentang aktif tidaknya grup tersebut, Hendra mengatakan, "kata yang nge-DM mas aktif, tetapi sekarang ganti nama sama pengaturannya dari tertutup jadi secret (rahasia)".
Menurut Hendra anggota grup tersebut mencapai jumlah yang tidak sedikit yakni 71 ribu orang.
"Terus ada juga yang bilang selain grup itu ada juga grup-grup yang lainnya. Ada yang mention kaya gitu," kata dia.

Baca juga: Terungkap Bermacam Modus Pelaku Curi Data Pribadi NIK dan KK