Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penggunaan Media Sosial yang Berlebihan Picu Depresi

Pernita Hestin Untari , Jurnalis-Rabu, 03 April 2019 |08:05 WIB
Penggunaan Media Sosial yang Berlebihan Picu Depresi
Ilustrasi (Foto: Standard Media)
A
A
A

“Kehidupan orang lain terlihat lebih glamor daripada hidup Anda karena Anda tahu semua yang terjadi dalam hidup Anda tetapi teman-teman Anda hanya memposting hal-hal positif. Juga sangat mudah untuk melihat semua hal yang kita lewatkan sehingga kita merasa lebih sering ditinggalkan,” katanya.

Para ahli sepakat bahwa media sosial bisa menjadi racun bahkan bagi mereka yang memiliki pikiran sehat, memicu kecemburuan, perilaku mencari perhatian, kecemasan akan status, ketakutan akan kehilangan (FOMO) dan perbandingan keadaan sosial yang tidak sehat.

Perbandingan yang tidak sehat ini sangat beragam, mulai dari penjajaran tentang penampilan fisik hingga perbandingan tentang pasangan, keluarga, keuangan, dan karier. Faith Nafula, seorang psikolog yang berbasis di Nairobi, menasehati pengguna media sosial, terutama kaum muda, yang katanya paling rentan terhadap tekanan media sosial, untuk mengambil apa yang mereka lihat di platform ini dengan sebutir garam.

“Media sosial telah berubah menjadi platform pamer. Mayoritas orang hidup dalam kebohongan," kata Nafula.

(Ahmad Luthfi)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement