Ini menggunakan komputer untuk membangun model prediksi risiko baru yang memperhitungkan berbagai faktor demografis, biometrik, klinis, dan gaya hidup untuk setiap individu yang dinilai, bahkan konsumsi makanan berupa buah, sayuran, dan daging per hari.
Tim peneliti menggunakan data dari UK Biobank untuk lebih dari setengah juta orang antara usia 40 dan 69 tahun. Data dikumpulkan antara 2006 dan 2016, dan algoritme kemudian ditugaskan untuk memprediksi tingkat kematian kelompok.
Baca juga: Benarkah Matahari Akan Padam pada Waktunya?
(Ahmad Luthfi)