Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wih! Baidu Kucurkan Rp20,2 Triliun untuk Software Mobil Otonom

Lely Maulida , Jurnalis-Jum'at, 22 September 2017 |08:07 WIB
<i>Wih</i>! Baidu Kucurkan Rp20,2 Triliun untuk <i>Software</i> Mobil Otonom
(Foto: Reuters)
A
A
A

BEIJING - Beberapa perusahaan teknologi terus melakukan ekspansi ke berbagai sektor yang dinilai mampu meningkatkan pertumbuhan bisnisnya. Langkah tersebut juga nampaknya diadopsi oleh Baidu yang kini merambah bisnis mobil otonom.

Raksasa pencarian China itu mengumumkan telah menggelontorkan dana 10 miliar yuan (USD1,52 miliar atau Rp20,2 triliun). Hal ini merupakan bagian dari rencana yang lebih luas untuk mempercepat pengembangan teknis dan bersaing dengan perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS).

Disampaikan perusahaan, Baidu akan berinvestasi pada 100 proyek kemudi otonom selama tiga tahun ke depan. Peluncuran dana itu bertepatan dengan dirilisnya Apollo 1.5, software otomasi opern source generasi kedua perusahaan.

Setelah bertahun-tahun melakukan pengembangan internal, April lalu Baidu memutuskan untuk membuka teknologi penggerak otonomnya ke pihak ketiga. Ini merupakan sebuah langkah yang diharapkan akan mempercepat pengembangan dan membantunya bersaing dengan perusahaan AS, Tesla, dan proyek Waymo milik Google.

Dalam update terbaru untuk platformnya, Baidu mengatakan bahwa para mitra dapat mengakses teknologi teknologi dengan persepsi baru dan peta high-definition beserta fitur lainnya.

Langkah Baidu ini terjadi di tengah prombakan strategi perusahaan yang lebih luas karena mencari arus keuntungan baru di luar bisnis intinya. Diketahui bisnis pencariannya kehilangan sebagian besar pendapatan iklan pada 2016, menyusul aturan baru pemerintah yang ketat terkait iklan.

Proyek Apollo sendiri bertujuan untuk menciptakan teknologi mobil yang benar-benar otonom, yang dikatakan akan siap untuk melenggang di jalan kota di China pada tahun 2020.

Kini perusahaan memiliki 70 mitra di beberapa bidang di industri otomotif. Jumlah tersebut meningkat dari 50 pada bulan Juli lalu. Mitra yang digandengnya termasuk perusahaan mikroprosesor Nvidia Corp dan layanan peta TomTom NV.

Meskipun pertumbuhan ekosistem mitranya berkembang pesat, Baidu masih menghadapi tantangan untuk menegosiasikan peraturan lokal China, yang sebelumnya telah menghentikan perusahaan tersebut untuk melakukan pengujian di jalan raya.

Pada Juli, polisi lokal Beijing mengatakan sedang menyelidiki apakah perusahaan tersebut telah melanggar peraturan lalu lintas kota dengan melakukan pengujian mobil tanpa sopir di jalan umum sebagai bagian dari demonstrasi untuk sebuah acara pers. Demikian seperti dilansir Reuters, Jumat (22/9/2017). (lnm).

(Kemas Irawan Nurrachman)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement