Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ilmuwan Klaim Temukan Meteorit Tunguska

Ahmad Luthfi , Jurnalis-Jum'at, 03 Mei 2013 |18:01 WIB
Ilmuwan Klaim Temukan Meteorit Tunguska
Tumbukan meteor yang menciptakan kawah besar (Foto: Space)
A
A
A

MOSCOW - Peneliti asal Rusia mengklaim menemukan meteorit Tunguska. Meteor Tunguska merupakan meteor terbesar yang tercatat dalam sejarah. Benda luar angkasa raksasa ini pernah meledak di wilayah Rusia pada 1908.

Meteor yang mengakibatkan kerusakan hutan ini dikenal sebagai peristiwa Tunguska. Ledakan meteor atau komet (bola api) ini diduga terjadi pada ketinggian 5 hingga 10 kilometer di atas permukaan Bumi.

Dilansir Rianovosti, Jumat (3/5/2013), ditemukan tiga batu oleh Andrei Zlobin dari Vernadsky State Geological Museum di Russian Academy of Sciences. Ia mengklaim menemukan bongkahan dari meteor raksasa yang pernah meledak di atas wilayah Rusia.

Meskipun meteor Tunguska meledak seribu kali lipat lebih kuat ketimbang bom nuklir yang menghancurkan Hiroshima di 1945, ilmuwan telah gagal menemukan beberapa fragmen dari batu luar angkasa terbesar tersebut. Teori populer menempatkan peristiwa Tunguska terkait sebuah asteroid es atau komet yang meledak di atmosfer serta menguap tanpa jejak.

Akan tetapi, penemuan bongkahan meteorit Tunguska ini mendobrak teori populer yang diyakini oleh sebagian peneliti. Zlobin menunjukkan bukti terkait dugaan fragmen meteorit Tunguska selama ekspedisi pada 1988 di area tempat kejadian perkara (lokasi jatuhnya meteor).

Tiga batu asing ditemukan pada Khushmo River dekat situs jatuhnya meteor Tunguska. Kabarnya, batu tersebut mencair dan membentuk lekukan selama batu tersebut menembus atmosfer Bumi.

Website Space melaporkan, asteroid atau meteor Tunguska yang mendarat lebih dari 1 abad silam ini merusak area hutan di 3 ribu mil sebelah barat Tunguska. Diestimasi meteor tersebut memiliki berat 10 ton dan menghasilkan kekuatan hingga 10 megaton. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, hanya saja 80 juta pohon di lebih dari lahan seluas 830 mil persegi mengalami kerusakan parah.

(Fetra Hariandja)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement