Penyelidikan Ungkap TikTok Kumpulkan Data Sensitif Pengguna Anak-Anak

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 24 September 2025 17:26 WIB
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
Share :

JAKARTA – Investigasi di Kanada menemukan bahwa aplikasi berbagi video pendek, TikTok, menerapkan upaya pemblokiran anak-anak dan perlindungan informasi pribadi yang tidak memadai. Hasil investigasi bahkan mengungkap bahwa TikTok mengumpulkan informasi pribadi sensitif dari "sejumlah besar" anak-anak Kanada.

Dilansir Reuters, investigasi gabungan terhadap TikTok dilakukan oleh Komisioner Privasi Kanada Philippe Dufresne bersama otoritas perlindungan privasi di provinsi Quebec, British Columbia, dan Alberta. Mereka menemukan bahwa ratusan ribu anak-anak Kanada mengakses TikTok setiap tahun meskipun perusahaan mengklaim platformnya tidak ditujukan untuk orang di bawah usia 13 tahun.

TikTok juga didapati mengumpulkan informasi pribadi sensitif anak-anak Kanada tersebut dan menggunakannya untuk pemasaran daring serta penargetan konten.

"TikTok mengumpulkan sejumlah besar data pribadi pengguna, termasuk anak-anak. Data ini digunakan untuk menyesuaikan konten dan iklan yang dilihat pengguna, yang dapat berdampak buruk, terutama pada remaja," ujar Dufresne dalam konferensi pers.

Menanggapi hasil investigasi, TikTok berkomitmen untuk meningkatkan metode jaminan usia demi mencegah akses pengguna di bawah umur dan memperbaiki transparansi agar pengguna, khususnya yang lebih muda, memahami bagaimana data mereka digunakan.

Perusahaan juga menyetujui beberapa perubahan, termasuk pencegahan pengiklanan untuk pengguna di bawah 18 tahun kecuali berdasarkan kategori umum seperti bahasa dan perkiraan lokasi, serta memperluas informasi privasi yang tersedia bagi pengguna Kanada.

 

Juru bicara TikTok menyatakan perusahaan senang dengan persetujuan atas sejumlah proposal untuk memperkuat platform bagi warga Kanada.

"Meskipun tidak sepenuhnya setuju dengan beberapa temuan, TikTok berkomitmen pada praktik transparansi dan privasi yang kuat," kata juru bicara tersebut tanpa merinci temuan yang dipertentangkan.

Kanada bergabung dengan pemerintah dan regulator dunia yang mengawasi TikTok atas kekhawatiran bahwa China dapat menggunakan aplikasi ini untuk mengumpulkan data pengguna atau memajukan kepentingan negara. TikTok dimiliki oleh perusahaan China, ByteDance Ltd., meskipun Presiden AS Donald Trump bekerja sama dengan Tiongkok dalam kesepakatan yang mengharuskan aset TikTok di AS dialihkan ke pemilik AS.

Uni Eropa telah melarang penggunaan TikTok pada perangkat staf dua lembaga pembuat kebijakan, sementara Senat AS mengesahkan undang-undang untuk melarang pegawai federal menggunakan TikTok pada perangkat pemerintah.

Pada 2023, pemerintah Kanada menyelidiki rencana ekspansi TikTok di negaranya, yang berujung pada perintah penghentian operasi TikTok karena alasan keamanan nasional, keputusan yang ditentang oleh TikTok.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya