"Ya (menggerus). Yang (beli) BEV kan orang yang punya duit, yang konvensional kan buat nyari duit. Itu beda dong segmennya. Nah di tengah kondisi kelas menengah lagi tertekan, itu yang Rp400 juta ke bawah ini juga tertekan," ujarnya.
Kukuh mengungkapkan, konsumen kelas menengah ke bawah saat ini memilih untuk membeli mobil bekas. Itu lantaran mereka tidak dikenakan biaya pajak yang memberatkan harga mobil baru.
"Kalau mau beli, ekonominya juga lagi berat. Mereka pilihannya jadi mobil bekas. Satu mobil bekas kan nggak ada BBnKB," ucapnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)