"Apakah sesuai dengan regulasi pemerintah, terus bagaimana kontribusinya terhadap lingkungan itu yang kita pertimbangkan. Itu kan dibuktikan pada saat Indonesia International Motor Show (IIMS) yang lalu, di mana kita mencoba memperkenalkan Venue," ujarnya.
Dibandingkan mobil listrik, Frans mengatakan lebih percaya diri dengan mobil hybrid untuk menyasar konsumen di daerah. Itu karena mobil hybrid masih mengandalkan mesin dengan bahan bakar bensin sebagai sumber tenaga utama.
"Tidak bisa kita paksakan EV murah akan bisa masuk ke daerah Timur, misalnya. Apakah nanti mobil hybrid jadi pilihan utama di wilayah Timur, harga dan lain sebagainya itu sangat ditentukan dari kebijakan pemerintah," ucapnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)