Soal Mobil Listrik, Hyundai Sebut Konsumen di Daerah Belum Terjangkau

Muhamad Fadli Ramadan, Jurnalis
Minggu 03 Agustus 2025 16:20 WIB
Soal Mobil Listrik, Hyundai Sebut Konsumen di Daerah Belum Terjangkau (Jovita )
Share :

TANGERANG - Saat ini banyak mobil listrik dengan harga murah di pasarkan di Indonesia. Namun, Hyundai melihat mobil listrik murah tersebut belum bisa menjangkau konsumen daerah.

1. Mobil Listrik Murah

Persaingan mobil listrik dengan harga terjangkau makin sengit. Hal ini setelah BYD meluncurkan Atto 1 pada GIIAS 2025. Mobil listrik itu dijual mulai Rp195 juta. 

Mobil dengan harga di bawah Rp200 juta memberi peluang bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk memiliki kendaraan baru. Tapi, bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pedesaan, diyakini belum tertarik dengan mobil listrik.

"Kita tidak bisa memaksakan, EV harus diterima di Papua misalnya. Atau di Kalimantan sekalipun, walaupun pasokan listriknya lebih besar dibandingkan Jawa," kata Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Fransiscus Soerjopranoto, di arena GIIAS 2025, Jumat (1/8/2025).

Ia menyebutkan, infrastruktur kendaraan listrik saat ini masih menjadi penghambat adopsi mobil listrik di seluruh wilayah Indonesia. Karena itu, Frans mengungkapkan, kendaraan hybrid menjadi solusi tepat untuk masyarakat daerah saat ini.

"Dari Hyundai arahannya kita punya tiga powertrain. Combustion (mobil konvensional), hybrid, dan EV. Tentu itu juga masih mempertimbangkan hidrogen," tuturnya.

Hyundai dikatakan selalu berusaha untuk menghadirkan mobil listrik sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia. Selain itu, Frans memastikan pihaknya akan berusaha memasarkan mobil dengan harga lebih terjangkau.

 

"Apakah sesuai dengan regulasi pemerintah, terus bagaimana kontribusinya terhadap lingkungan itu yang kita pertimbangkan. Itu kan dibuktikan pada saat Indonesia International Motor Show (IIMS) yang lalu, di mana kita mencoba memperkenalkan Venue," ujarnya.

Dibandingkan mobil listrik, Frans mengatakan lebih percaya diri dengan mobil hybrid untuk menyasar konsumen di daerah. Itu karena mobil hybrid masih mengandalkan mesin dengan bahan bakar bensin sebagai sumber tenaga utama.

"Tidak bisa kita paksakan EV murah akan bisa masuk ke daerah Timur, misalnya. Apakah nanti mobil hybrid jadi pilihan utama di wilayah Timur, harga dan lain sebagainya itu sangat ditentukan dari kebijakan pemerintah," ucapnya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya