Ancaman Siber Kian Kompleks, Kolaborasi dan Edukasi Jadi Kunci Keamanan Digital Indonesia

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 21 Juli 2025 17:41 WIB
Ilustrasi.
Share :

“Jika satu institusi mendeteksi aktivitas atau perangkat mencurigakan, sinyal itu seharusnya bisa diakses oleh institusi lain sebagai bentuk deteksi dini kolektif,” jelas Marshall dalam perbincangan bersama Prof. Rhenald Kasali di kanal YouTube IntrigueRK.

Peran Sertifikasi Elektronik

Peran PSrE sebagai fondasi kepercayaan digital sangat krusial dalam ekosistem ini. Privy, misalnya, sebagai salah satu PSrE yang aktif mendorong infrastruktur identitas digital di Indonesia, juga menyediakan certificate warranty—yakni mekanisme jaminan ganti rugi jika terjadi kerugian akibat kesalahan dalam proses verifikasi identitas.

“Jika dokumen ditandatangani oleh pihak yang ternyata bukan orang sebenarnya dan menimbulkan kerugian, kami sebagai PSrE wajib bertanggung jawab,” tegas Marshall.

Jaminan ganti rugi seperti ini dapat meningkatkan rasa aman para pelaku usaha dan masyarakat.

Pentingnya Edukasi dan Budaya Kehati-hatian

Di luar aspek teknologi, edukasi dan budaya kehati-hatian dari masyarakat turut menjadi pilar utama dalam menjaga keamanan digital. Masyarakat diimbau untuk selalu melakukan verifikasi terhadap dokumen atau transaksi digital sebelum memproses lebih lanjut. Sikap waspada dan kritis dalam menerima informasi atau dokumen digital sangat diperlukan untuk menghindari penipuan.

“Kalau belum terbukti keasliannya, anggap palsu dulu. Jangan langsung percaya,” pesan Marshall.

Kerja sama antara pelaku industri, asosiasi, dan regulator terus diupayakan untuk memperkuat standar keamanan informasi nasional. Diharapkan, kolaborasi ini dapat memacu lembaga keuangan, perusahaan teknologi, dan instansi publik untuk menerapkan sistem yang lebih aman, terintegrasi, serta proaktif menghadapi potensi serangan digital.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya