Krisis Finansial, Nissan Pertimbangkan Jual Kantor Pusat di Jepang

Muhamad Fadli Ramadan, Jurnalis
Jum'at 30 Mei 2025 13:01 WIB
Krisis Finansial, Nissan Pertimbangkan Jual Kantor Pusat di Jepang (Reuters)
Share :

JAKARTA - Nissan Motor Co dikabarkan mempertimbangkan menjual gedung kantor pusat di Yokohama, Jepang. Langkah ini disinyalir untuk mengatasi masalah finansial dan membayar pesangon para karyawan yang akan kena pemutusan hubungan kerja (PHK).

1. Pertimbangkan Jual Kantor

Melansir Japan Today, Jumat (30/5/2025), dikabarkan Nissan membutuhkan biaya restrukturisasi tambahan sebesar 60 miliar yen (setara Rp6,7 triliunan) pada tahun fiskal ini karena terus melanjutkan rencana perombakannya.

Nissan juga telah mengumumkan, pada 13 Mei 2025, pihaknya membukukan kerugian bersih sebesar 670,9 miliar yen dalam tahun fiskal yang berakhir Maret lalu. Karena itu, dibutuhkan dana besar untuk melakukan perombakan besar.

Nikkei Asia menyebutkan, salah satu cara yang sedang dipertimbangkan Nissan adalah menjual gedung kantor pusat di Jepang. Hal ini menyusul rencana Nissan menutup tujuh pabrik di sejumlah negara.

Kabarnya, gedung tersebut ditaksir bernilai lebih dari 100 miliar yen atau sekitar Rp11,3 triliun. Uang itu akan digunakan untuk menutupi biaya pesangon karyawan pada tujuh pabrik yang rencananya ditutup.

Jika gedung tersebut terjual, Nissan berencana tetap menggunakannya sebagai kantor pusat dengan cara menyewa kepada pemilik baru. Namun, hal tersebut belum diputuskan karena ada beberapa petinggi yang dikabarkan menolak gagasan itu.

 

2. Nissan Merugi

Untuk tahun fiskal yang sedang berjalan, Nissan tidak mengumumkan perkiraan pendapatan atau kerugian yang akan didapatkan. Hal itu karena produsen tersebut masih memikirkan strategi dalam menghadapi perang tarif yang digencarkan Amerika Serikat.

Selain itu, masalah internal perusahaan belum benar-benar pulih setelah pemimpinnya, Carlos Ghosn, ditahan kepolisian Jepang, pada 2018. Ia dituding menyalahgunakan aset perusahaan dan tidak melaporkan pendapatannya ke pemerintah.

Sejak saat itu, Nissan perlahan mulai jatuh. Gelombang PHK terus terjadi. Nissam berencana penutupan tujuh dari 17 pabrik perakitan mobilnya saat ini. Nissan juga akan memangkas 20 ribu pekerja di seluruh dunia.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya