TikTok menggunakan campuran deteksi otomatis dan moderator manusia untuk meninjau konten yang diunggah di situs tersebut.
Menurut situs web perusahaan, ByteDance memiliki lebih dari 110.000 karyawan di lebih dari 200 kota di seluruh dunia.
PHK tersebut pertama kali dilaporkan The Malaysian Reserve pada Kamis (10/10/2024).
Pemutusan hubungan kerja terjadi karena perusahaan teknologi global menghadapi tekanan regulasi yang lebih besar di Malaysia. Pemerintah telah meminta operator media sosial untuk mengajukan izin operasi paling lambat Januari sebagai bagian dari upaya untuk memerangi pelanggaran dunia maya.
Malaysia melaporkan peningkatan tajam dalam konten media sosial yang berbahaya awal tahun. Malaysia mendesak perusahaan, termasuk TikTok, untuk meningkatkan pemantauan pada platform mereka.
(Erha Aprili Ramadhoni)