Seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg, perusahaan Prancis Valeo SE, juga sedang mencoba menjual dua pabriknya, yang beroperasi jauh lebih rendah dari kapasitasnya.
Pemasok Prancis lainnya yang disebut OPmobility mengungkapkan, produksi mobil listrik yang berhasil diselesaikan hanya kira-kira setengah dari yang diharapkan produsen.
Dalam konteks yang sama, LG Energy Solution, pemasok baterai kendaraan listrik terbesar di Eropa, mempertimbangkan beralih ke produksi penyimpanan statis agar tetap bertahan.
Constantin Gall, konsultan di Ernst & Young (EY) mengomentari penjualan EV yang anjlok di Jerman. Ia mengatakan peningkatan mobilitas listrik terbukti tidak berkelanjutan sejauh ini.
Menurutnya, pasar telah kehilangan semua momentum dan banyak pelanggan meragukan prospek mobil listrik. Selain Jerman, yang merupakan pasar mobil terbesar di Eropa, negara-negara lain juga mengalami permintaan yang lambat untuk mobil listrik.
Swedia, yang dianggap sebagai pemimpin di antara pasar-pasar Eropa, juga mencatat penurunan signifikan sebesar 15 persen dalam pendaftaran EV pada bulan Juli. Dalam konteks yang sama, penjualan mobil listrik turun sebesar 19 persen di Swiss.
(Erha Aprili Ramadhoni)