Dilansir dari situs Science Alert, Rabu (22/11/2023), ketika melakukan pengamatan dengan JWST, penelitian baru oleh tim yang bekerja dalam pengamatan JADES justru menemukan jumlah karbon tak terduga di galaksi kuno dekat Fajar Kosmik.
Temuan ini dituangkan dalam makalah berjudul JADES: Carbon enrichment 350 Myr after the Big Bang in a gas-rich galaxy, dengan penulis utamanya yang merupakan seorang ahli astrofisika di Kavli Institute for Cosmology, Francesco D’Eugenio.
Berdasarkan makalah tersebut, diperlukan waktu 65 jam bagi JWS untuk mengumpulkan data terkait logam karena galaksi yang sangat redup. Namun, dengan waktu yang lama itu, penjelasan terkait logam ini bahkan masih bersifat sementara.
Para peneliti hanya melaporkan deteksi karbon, namun tidak dapat memberi tahu kita secara pasti dari mana asalnya. Untuk menjelaskan hal ini, mereka menyebutnya sebagai salah satu kemungkinan “warisan supernova generasi pertama dari nenek moyang Populasi III”
BACA JUGA: