Merger Smartfren dan XL Axiata, Pengamat: Kekuatannya Akan Lebih Besar dari Indosat

Imantoko Kurniadi, Jurnalis
Minggu 10 September 2023 09:25 WIB
Ilustrasi merger. (Doc. Freepik)
Share :

JAKARTA - Kabar merger Smartfren dan XL Axiata kembali berhembus, artinya jika berhasil maka operator Tanah Air akan kembali ramping menjadi tiga pemain besar.

Merespons hal tersebut, Mohammad Ridwan Effendi, Pengamat Telekomunikasi, menyebut kabar rencana merger XL Axiata dan Smartfren dilatar belakangi keinginan masing-masing untuk menambah sumber daya frekuensi.

"Saya fikir sepertinya kedua operator telekomunikasi tersebut ingin merger dilatarbelakangi oleh keinginan menambah sumber daya frekuensi, sementara alokasi frekuensi baru belum ada dan cenderung makin mahal. Salah satu solusi murah dan ada dasar hukum dan contoh sebelumnya, adalah merger," kata Ridwan yang juga dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) ini kepada Okezone.com, Minggu (10/9/2023).

Lebih lanjut, gabungan kedua perusahaan ini akan besar sekali, baik dari sisi sumberdaya frekuensi maupun dari sisi kesiapan jaringan optik.

"Jika XL Axiata jadi merger dengan Smartfren, dan seluruh sumberdaya kemudian dimiliki bersama, sepertinya kekuatannya akan lebih besar dari Indosat. Peluangnya terbuka dengan UU Omnibus Law, tinggal hitung-hitungan nilai aset saja sehingga porsi sahamnya masing-masing bisa ditentukan," ujar mantan Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Kominfo itu lebih lanjut.

Dalam hal ini peran pemerintah jadi sangat penting, soal hitung-hitunganan efektivitas penguasaan sumberdaya. 

"Jangan sampai ada operator atau gabungan operator hasil merger menguasai sumber daya terlalu banyak dibandingkan dengan sebaran jaringannya. Hal ini harus dicegah. Lainnya yang harus diperhatikan dampak terhadap persaingan usaha apakah akan semakin menguntungkan masyarakat dan negara atau tidak," tandas Ridwan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya