Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kabar Smartfren Merger dengan XL Axiata, Pengamat: Tambahan Frekuensi dan Jaringan Broadband Signifikan

Imantoko Kurniadi , Jurnalis-Senin, 11 September 2023 |10:20 WIB
Kabar Smartfren Merger dengan XL Axiata, Pengamat: Tambahan Frekuensi dan Jaringan Broadband Signifikan
Ilustrasi merger. (Doc. Pixabay)
A
A
A

JAKARTA - Paska Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia, aksi merger masih terus berlanjut, Smartfren dan XL Axiata kini dinilai menjadi kandidat terkuat untuk gelar penggabungan perusahaan jilid II.

Saat dihubungi Okezone.com, Heru Sutadi, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, menuturkan hingga kini merger operator seluler masih wajar terjadi.

"Apalagi jika terkait Smarfren. Pasalnya, kinerjanya juga masih belum positif. Bahkan jadi pertanyaan mengapa Smarfren masih mempertahankan bisnis yang tidak positif? Bahkan bertahun-tahun lamanya," kata Heru, dikutip Senin (11/9/2023).

Kendati demikian Smartfren memiliki sumberdaya yang potensial, operator yang identik dengan warna merah itu memiliki keunggulan dalam hal penguasaan frekuensi dan memiliki anak usaha Moratelindo yang merupakan kompetitor utama Telkom.

"Sehingga, jika merger memang akan memberikan energi baru khususnya tambahan frekuensi yang signifikan dan jaringan broadband yang luas, meski mayoritas jaringan Moratelindo juga adalah kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU) dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kominfo, yang pada 2034 akan menjadi milik BAKTI," tuturnya.

Dan tidak kalah dengan Smartfren, XL Axiata juga potensial dimana mereka telah caplok link net, perusahaan yang bergerak dalam bidang penyediaan layanan melalui jaringan komunikasi broadband.

Sementara itu dari sisi kepemilikan spektrum frekuensi, Smartfren mengoperasikan 11 MHz untuk uplink dan 11 MHz untuk downlink di pita 800 MHz, dan 40 MHz di pita 2,3 GHz.

Sedangkan XL Axiata memiliki 45 MHz untuk uplink dan 45 MHz untuk downlink, total ada 90 MHz, dengan pita frekuensi 1,9 GHz dan 2,1 GHz digunakan untuk 5G.

"Kalau bergabung antara Smartfren dan XL Axiata, maka persaingan posisi kedua akan keras dengan Indosat Ooredoo Hutchison," ujar Mantan Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) Kominfo 2006-2012 itu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement