INDIA berhasil meluncurkan roket yang membawa pesawat Chandryan-3 menuju Bulan yang diterbangkan dari Sriharikota, pada akhir pekan kemarin. Ini sebagai upaya India untuk mengirimkan manusi kembali ke Bulan untuk pertama kali sejak 1972.
Melansir Newyorktimes, penerbangan Chandrayaan-3 merupakan misi pengulangan setelah usaha pertama India untuk menempatkan robot di Bulan empat tahun lalu gagal. Pesawat yang membawa robot itu hancur menabrak kawah di Bulan.
Misi eksplorasi bulan ketiga, seperti yang direncanakan oleh Organisasi Penelitian Antariksa India (ISRO), dengan menggunakan pesawat antariksa Chandrayaan-3. Pesawat ini dirancang oleh ISRO untuk memamerkan keahlian India dalam pendaratan mulus di Bulan.
Melansir berbagai sumber, Chandrayaan-3 telah dibekali teknologi yang lebih canggih untuk memastikan pendaratan yang sempurna di Bulan. Empat mesin yang dapat di-tilt akan memberi daya pendaratan misi Chandrayaan-3 ISRO. Sebuah Laser Doppler Velocimeter (LDV) juga ditambahkan ke dalamnya.
Hingga orbit Bulan mencapai 100 km, modul pendorong ini akan mendukung kombinasi pendaratan dan penjelajahan. Muatan Spectro-polarimetry of Habitable Planet Earth (SHAPE) yang ada di dalam modul pendorong memungkinkan para peneliti untuk meneliti pengamatan spektral dan polarimetri Bumi dari orbit Bulan.
Terdapat juga Langmuir Probe (LP) untuk menghitung kerapatan plasma dan perubahannya. Selain itu, ada Chandra’s Surface Thermophysical Experiment (ChaSTE) untuk mengukur konduktivitas termal dan temperatur.
Lalu, Instrument for Lunar Seismic Activity (ILSA) untuk mengukur kegempaan di sekitar lokasi pendaratan. Untuk penelitian jarak jauh laser bulan, tersedia Laser Retroreflector Array pasif NASA.
Teknologi penjelajah seperti Spektrometer Sinar-X Partikel Alfa (APXS) dan Spektroskopi Perincian Terinduksi Laser (LIBS) juga tersedia. Gunanya untuk memperoleh komposisi unsur di sekitar lokasi pendaratan.
Sementara Instrument for Lunar Seismic Activity (ILSA) mengukur kegempaan di lokasi pendaratan, Chandra Surface Thermophysical Experiment (ChaSTE) akan mengukur konduktivitas termal dan temperatur.
Chandrayaan-3 memakan anggaran sebesar 615 juta rupee atau setara Rp112,4 miliaran. Rover ini akan meneliti karakteristik, seismisitas, lingkungan plasma, dan komposisi bulan setelah diluncurkan pada tanggal 14 Juli 2023.
(Martin Bagya Kertiyasa)