Waspada Penipuan Digital Sekarang Sudah Lintas Platform

Martin Bagya Kertiyasa, Jurnalis
Senin 12 Juni 2023 16:35 WIB
Ilustrasi Penipuan Digital. (Foto: Shutterstock)
Share :

SALAH satu yang harus diapresiasi dari para penjahat digital adalah bagaimana cepatnya mereka beradaptasi dengan tren sosial. Dengan demikian, mereka pun dapat memikat calon korban dengan penawaran menarik.

Baru-baru ini, bahkan ditemukan serangkaian aplikasi palsu di Google Play yang mengeksploitasi topik hangat saat ini seperti artificial intelligence (AI), aset, kripto, dan tautan-tautan terkait Elon Musk, guna menarik minat pengguna demi menghasilkan uang dengan mudah. Bahkan, penipuan tersebut pun dilakukan lntas platform agar semakin meyakinkan.

"Para penipu online terus mengembangkan taktik mereka untuk mengeksploitasi tren dan teknologi terbaru. Dari aplikasi palsu hingga halaman phishing, mereka memanfaatkan umpan dan desain menarik untuk menargetkan pengguna yang tidak menaruh curiga," kata pakar keamanan Kaspersky Igor Golovin dalam keterangan tertulisnya.

Aplikasi yang dianalisis Kaspersky membuat klaim yang menjanjikan melalui iming-iming keuntungan harian hingga USD9 ribu atau sekira Rp133,7 juta dengan investasi awal hanya USD250 atau sekitar Rp3,7 juta.

Selain itu, mereka menegaskan bahwa pengguna tidak memerlukan keterampilan teknis apapun dan menjamin pengalaman bebas risiko. Namun begitu korban memasang aplikasi dan membukanya, mereka diminta untuk memasukkan informasi pribadi seperti nama, nomor telepon, dan email.

Setelah mengirimkan detail, penipu mengirimkan pesan untuk meyakinkan korban bahwa pendaftaran berhasil dan menginstruksikan mereka untuk menunggu telepon dari broker perwakilan dengan panduan lebih lanjut. Dalam skenario penipuan serupa, korban biasanya menerima telepon dari penipu yang memberikan informasi mendetail tentang proses investasi.

Mulai dari informasi mengenai keberhasilan investasi, korban diperintahkan untuk mentransfer uang ke dompet penipu. Namun, korban tidak pernah menerima keuntungan yang dijanjikan. Selain itu, data curian yang diperoleh selama serangan dapat dimanfaatkan untuk tujuan berbahaya.

Selain aplikasi palsu, peneliti Kaspersky juga mengidentifikasi halaman phishing yang menggunakan teknik dan struktur serupa, yang kemungkinan besar diatur oleh operator yang sama yang bertanggung jawab menyebarkan aplikasi palsu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya