15 Juta Data Nasabah BSI Mulai Disebar di Darkweb oleh Hacker LockBit

Tangguh Yudha, Jurnalis
Selasa 16 Mei 2023 12:06 WIB
Ilustrasi Hacker. (Foto: Shutterstock)
Share :

DATA salah satu perbankan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bank Syariah Indonesia (BSI), dicuri oleh para hacker. Dari pencurian data tersebut, ada 15 juta data pelanggan yang menjadi korban para hacker tersebut.

Hacker LockBit pun mengaku bertanggung jawab atas peretasan 1,5 TB data pribadi yang ada di BSI tersebut. Mereka pun meminta sejumlah uang tebusan, jika tidak ingin data tersebut dibocorkan di internet. Pihak BSI pun memilih tidak menggubris permintaan tersebut.

Corporate Secretary BSI Gunawan A. Hartoyo pun memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. BSI juga melakukan investigasi internal dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), serta instansi lainnya.

Oleh karena itu, seperti dilansir dari akun Twitter @darktracer_int, Hacker LockBit pun memilih membocorkan data tersebut di darkweb. Bisa dilihat dari screenshot, sejumlah data manajemen dan nasabah juga sudah dipajang kelompok hacker LockBit.

"Masa negosiasi telah berakhir, dan grup ransomware LockBit akhirnya mempublikasikan semua data yang dicuri dari Bank Syariah Indonesia di web gelap," cuit akun @darktracer_int.

Tidak hanya mengumbar data sensitif perseroan, LockBit turut memberikan beberapa wejangan kepada para nasabah. Dalam keterangannya LockBit mengimbau semua nasabah untuk menghentikan penggunaan BSI.

Adapun surat terbuka LockBit untuk nasabah BSI adalah sebagai berikut:

"Rekomendasi kami untuk semua pelanggan yang menderita karena tidak bertanggung jawab dan tidak kompetennya orang-orang ini:

 

1. Yang terpenting, hentikan penggunaan BSI. Orang-orang ini tidak tahu bagaimana melindungi uang dan informasi pribadi Anda dari penjahat. Mereka bahkan tidak bisa mendapatkan situs mereka dalam seminggu. Hal terbaik yang bisa dilakukan penjahat kecil ini adalah membohongi wajah klien mereka, menghapus komentar di Twitter, dan membesarkan perut.

 

2. Mintalah keluarga dan teman Anda untuk berhenti menggunakan BSI. Hal ini menjadi poin yang tidak kalah penting karena peringatan kami tentang tidak bertanggung jawabnya bank ini tidak akan sampai ke semua nasabah BSI.

 

3. BSI harus memberikan kompensasi kepada Anda atas masalah yang Anda timbulkan. Jika Anda menemukan satu baris pun tentang diri Anda (Anda akan menemukannya) - pergi ke pengadilan, ajukan gugatan class action terhadap BSI. Mereka melanggar undang-undang privasi data dengan membocorkan informasi dan membuat Anda menunggu dan khawatir saat "pekerjaan teknis" sedang berlangsung, ketika mereka dapat membayar kami dan itu akan bekerja pada hari yang sama.

 

Kami tidak mengungkapkan kerentanan di BS! sistem dan staf bank yang dikompromikan, jadi kami menyimpan sebagian kecil dari data yang paling menarik untuk diri kami sendiri untuk pasca-eksploitasi. Sampai berjumpa lagi.

 

DATA BSI:

P.S. Tentang korespondensi yang dilampirkan pada posting ini. Sangat bodoh untuk berpikir bahwa dalam waktu yang kami habiskan di jaringan perusahaan BSI sebelum kami menyerang (sekitar 2 bulan), kami tidak akan dapat menemukan dan mencuri semua yang kami butuhkan.

 

SEMUA DATA YANG TERSEDIA DITERBITKAN!"

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya