Dilansir dari Wonderopolis, batu-batu itu sebenarnya terbuat dari pasir dan karbonat yang dipadatkan. Saat hujan, sedimen dapat menyerap sebagian air. Hal ini meningkatkan tekanan di dalam batu dan menyebabkan ukurannya tumbuh seiring berjalannya waktu.
“Pertumbuhan” bukanlah satu-satunya hal yang membuat batu trovant tampak hidup. Batu-batu tersebut juga dikenal bisa "bereproduksi" melalui endapan batu pasir baru setelah hujan lebat.
Seperti batu berlayar di Racetrack Playa, batu trovant juga ternyata bisa bergerak, meskipun tidak terlalu jauh. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perubahan suhu di tanah di sekitar trovant.
Tentu saja, trovants bukanlah satu-satunya batu yang bisa tumbuh. Faktanya, banyak batu yang berubah ukurannya dari waktu ke waktu karena erosi dan akresi. Biasanya diperlukan waktu ribuan atau jutaan tahun untuk melihat perubahan ukuran yang jelas.
(Andera Wiyakintra)