Hanya dengan memakan mangsa normalnya paus biru bisa menelan hingga 10 juta keping sampah sehari.
Sementara itu paus bungkuk lebih menyukai ikan teri dan herring sehingga hanya mengonsumsi sebanyak 200.000 partikel plastik. Sementara itu untuk jenis paus lain mungkin bisa menelan 1 juta keping setiap harinya.
Besarnya angka tersebut menunjukkan bahwa paus bisa kekurangan nutrisi. Saat mereka menelan banyak makanan dari mangsa yang memakan plastik, maka sumber makanan paus menjadi kurang bergizi. Apabila hal ini terus dibiarkan bisa membuat paus tersebut terancam punah.
“Populasi paus seperti paus biru, sirip, dan paus bungkuk masih pulih dari perburuan dan mereka masih belum mencapai 10 persen dari jumlah sebelumnya di beberapa lokasi," kata penulis utama makalah, Shirel Kahane-Rapport.
Shirel juga sempat menyinggung bahwa pemicu stres paus tidak hanya disebabkan oleh mikroplastik namun karena adanya kebisingan dan serangan dari kapal-kapal laut.