Sejarah PO Rasa Sayang: Sukses karena Larang Kru Mabuk dan Berjudi

Citra Dara Vresti Trisna, Jurnalis
Kamis 23 Februari 2023 17:36 WIB
PO Bus Rasa Sayang. (Foto: Instagram/@cah_subo)
Share :

JAKARTA – Sejarah PO Rasa Sayang menarik untuk dibicarakan, khususnya untuk warga Bima yang pernah merantau di Jakarta. PO bus ini juga merupakan salah satu pemilik rute terpanjang, yakni Jakarta-Bima PP.

PO bus yang berdiri sejak tahun 1992 ini tergolong legendaris. Karena, pada tahun tersebut PO bus milik Arif Wijaya ini adalah satu-satunya bus yang melayani rute tersebut.

Sebelumnya, PO bus ini sempat kedatangan pesaing, yakni PO Septi Jaya. Namun, persaingan keta tantara keduanya tidak berlangsung lama. Pesaing PO Rasa Sayang harus gulung tikar karena penumpang bus Rasa Sayang tergolong loyal.

Dikutip dari kanal YouTube Taufik RS, bus yang masih eksis hingga sekarang ini banyak membantu para perantau dari Bima. Pada tahun 1990-an ketika tiket pesawat tidak terjangkau, maka bus Rasa Sayang bisa jadi solusi.

Tidak heran banyak perantau yang berterima kasih dengan layanan yang diberikan oleh bus Rasa Sayang. Trayek bus ini melintasi empat pulau, yakni Jawa, Bali, Lombok dan Sumbawa. Waktu tempuh menggunakan bus ini adalah dua hari tiga malam.

Selain terkenal murah, PO bus yang berpusat di Nusa Tenggara Barat (NTB) ini terkenal dengan tulisan “Ngana Aina Ngoho” yang bisa diartikan sebagai “boleh makan tapi jangan rakus”.

PO ini juga terkenal fanatik dengan bodi buatan karoseri Malindo. Sedangkan bus yang sekarang lebih banyak digarap perusahaan karoseri Rahayu Sentosa dan menggunakan sasis Mercedes-Benz OH 1521 dan Hino RK8. Bus Rasa Sayang menggunakan

Selain itu, sejarah PO Rasa Sayang juga tidak bisa dilepaskan dari cara pemilik bus mengharuskan kru bus memiliki kelakuan baik. Karena salah satu rahasia kesuksesan PO Rasa Sayang adalah konsisten dalam menjaga profesionalitas kru.

Para kru dilarang menaikkan dan menurunkan penumpang di sembarang tempat. Selain itu, manajemen bus melarang para krunya untuk berjudi dan mengonsumsi minuman beralkohol. Dua hal tersebut dianggap dapat mempengaruhi perilaku para kru bus dalam bekerja. 

Manajemen juga menuntut para krunya untuk disiplin dan ketat dengan layanan. Di sisi lain, masyarakat Bima tidak suka dengan bus yang sopirnya suka ngebut. Jadi para pecinta bus “ngeblong” tidak cocok untuk menaiki bus ini.

Dikutip dari laman Redbus, bus yang berkantor di Jalan Salahuddin RT 002, RW 06, Bima ini menawarkan dua bus, yakni Standar dan Executive AC (2+2). Waktu perjalanan yang cukup panjang, pihak pengelola memberikan layanan kursi penumpang yang luas, lima kali makan, AC, TV dan music, reclining seat dan pengisi daya.

(Citra Dara Vresti Trisna)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya