Mengapa Banyak Sekali Bangunan yang Runtuh Saat Gempa Turki?

Andera Wiyakintra, Jurnalis
Kamis 09 Februari 2023 11:54 WIB
Mengapa Banyak Sekali Bangunan yang Runtuh Saat Gempa Turki?
Share :

Gempa bumi berkekuatan 7,8 SR terjadi di Turki beberapa waktu lalu, menyebabkan ribuan orang tewas dan jumlah yang tidak diketahui untuk korban yang terluka atau mengungsi.

Gempa bumi ini sangat merusak, sekitar 3.450 bangunan runtuh, menurut pemerintah Turki. Banyak bangunan modern yang runtuh dalam tragedi tersebut.

Lantas kenapa hal ini bisa terjadi? Kenapa sampai ribuan bangunan yang runtuh? Apakah karena kekuatan gempa yang sangat besar dan dashyat, atau karena masalah pada bangunannya?

Banyak bangunan yang runtuh tampaknya dibangun dari beton tanpa penguatan seismik yang memadai. Peraturan bangunan seismik di wilayah ini menunjukkan bahwa bangunan-bangunan tersebut seharusnya mampu menahan gempa bumi yang kuat (di mana tanah berakselerasi 30% hingga 40% dari gravitasi normal) tanpa mengalami kehancuran seperti ini.

Gempa bumi berkekuatan 7,8 SR tampaknya menyebabkan guncangan di kisaran 20 hingga 50% dari gravitasi normal. Sebagian dari bangunan-bangunan ini kemudian mengalami kegagalan pada intensitas guncangan yang lebih rendah dari "kode desain".

BACA JUGA:Apakah Hewan Benar-Benar Bisa Memprediksi Bencana Alam?

Keruntuhan bangunan yang serupa sebenarnya sudah terjadi pada gempa bumi sebelumnya di Turki. Pada tahun 1999, gempa besar di dekat Izmit menewaskan sekitar 17.000 orang dan 20.000 bangunan runtuh.

Dilansir dari Cbsnews, Setelah gempa bumi pada tahun 2011 yang menewaskan ratusan orang, Perdana Menteri Turki saat itu, Recep Tayyip Erdogan, menyalahkan konstruksi yang buruk sebagai penyebab tingginya jumlah korban jiwa, dengan mengatakan: "Pemerintah kota, konstruktor dan pengawas sekarang harus menyadari bahwa kelalaian mereka sama saja dengan pembunuhan."

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya