JAKARTA - Serangan siber semakin marak seiring dengan perkembangan zaman. Kali ini, menimpa media sosial besutan Jack Dorsey, Twitter, dan peretas (hacker) berhasil membobol data dari 5,4 juta akun.
Seperti dilansir dari Laptop Mag, Selasa (26/7/2022), data yang berhasil dicuri mencakup email dan nomor telepon. Data-data ini kemudian dijual seharga US$ 30.000 atau setara Rp450 jutaan.
Hacker sendiri berhasil membobol sistem keamanan Twitter lewat sebuah kerentanan. Menurut RestorePrivacy, kerentanan ini berada di sistem Twitter versi Android yang memungkinkan data sicuri.
Seperti yang dilaporkan HackerOne, Twitter mengakui kerentanan ini sebagai "masalah keamanan yang valid" pada bulan Januari lalu dan mengumumkan hadiah US$ 5.040 bagi siapa saja untuk menambal.
Namun, para hacker, yang dikenal sebagai kelompok "Devil" telah menggunakan eksploitasi ini untuk menjual jutaan data pengguna, yang dikatakan berkisar dari Selebriti, Perusahaan, acak, OG, dan sebagainya.
Hingga saat ini hacker masih menjajakan data akun Twitter tersebut di forum peretasan Breached Forums. Di sana hacker juga memberikan sample data yang bisa diunduh secara gratis.
Kini Twitter sedang menyelidiki situasi tersebut. Meskipun database tidak menyertakan kredensial pribadi seperti kata sandi, orang masih dapat menggunakan data ini untuk serangan phishing.