Para ilmuwan mengatakan butuh beberapa bulan untuk mendapatkan data kembali dan kemudian beberapa bulan lagi untuk mengkonfirmasi.
“Sangat menarik,” kata ilmuwan proyek Nour Raouafi dari Universitas Johns Hopkins, dikutip dari South China Morning Post.
Pesawat ruang angkasa itumasuk dan keluar dari korona setidaknya tiga kali, masing-masing transisinya berjalan dengan mulus.
Baca juga: Rekor! Wahana Antariksa NASA Masuki Jarak Terdekat dari Matahari
Dengan sejarah baru ini, dapat memberi manusia wawasan yang lebih dalam tentang evolusi Matahari dan dampaknya terhadap tata surya, tetapi semua yang dipelajari tentang bintang ini sendiri juga mengajarkan lebih banyak tentang bintang-bintang di alam semesta lainnya.
(Dyah Ratna Meta Novia)