Lembaga Center for Countering Digital Hate menjuluki 12 orang anti-vaksin sebagai "Disinformation Dozen", mereka bertanggung jawab atas dua pertiga penyebaran konten anti-vaksin di media sosial.
Permintaan ini keluar setelah Frances Haugen, mantan karyawan di Facebook, membocorkan dokumen internal yang menunjukkan bahwa media sosial tersebut memiliki sistem yang membebaskan akun milik tokoh terkenal dari aturan platform. Haugen pun masih menyimpan puluhan ribu dokumen rahasia dan meminta Facebook untuk bersikap transparan tentang bagaimana mereka memperlakukan pengguna.
Juru bicara Facebook, Alex Burgos, menyatakan platform menghapus lebih dari tiga lusin grup, laman dan akun Instagram maupun Facebook, yang berhubungan dengan 12 orang tersebut, atau salah satu dari 12 orang itu. Facebook pun telah memberikan penalti kepada beberapa domain situs mereka.
(Martin Bagya Kertiyasa)