Produsen asal Jepang tersebut mengonfirmasi restu yang didapatkan oleh Pemerintah setempat. "Kami akan mempelajari langkah yang diambil selanjutnya untuk memenuhi syarat tersebut," ujar juru bicara Toyota Daihatsu Thailand seperti dilansir dari Bangkok Post.
Rencana pengembangan produksi dan perluasan pasar kendaraan elektrifikasi dari Toyota sendiri disampaikan pada 2017 lalu. Produsen yang bermarkas di Aichi, Jepang tersebut menargetkan penjualan 1 juta kendaraan elektrifikasi maupun menggunakan sel bahan bakar (FCV) pada 2030 mendatang.
Langkah penanaman modal untuk produksi kendaraan elektrifikasi, sebenarnya juga dilakukan Toyota di Indonesia. Berdasarkan informasi angka investasi dari Toyota mencapai Rp28,1 triliun, mencakup juga pengembangan produksi kendaraan elektrifikasi di masa mendatang.
(Mufrod)