Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

BYD Pamer Pengisian Super Cepat, Cas 5 Menit Bisa Tambah Jarak 400 Km

Muhamad Fadli Ramadan , Jurnalis-Minggu, 23 November 2025 |15:48 WIB
BYD Pamer Pengisian Super Cepat, Cas 5 Menit Bisa Tambah Jarak 400 Km
Ilustrasi.
A
A
A

JAKARTA – Produsen mobil listrik asal China, BYD memamerkan teknologi pengisian daya super cepat pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025. Teknologi ini dipamerkan BYD guna menunjukkan kepada masyarakat Indonesia bahwa pengisian daya mobil listrik tidak perlu memakan waktu lama.

Head of Product PT BYD Motor Indonesia Bobby Bharata mengatakan inovasi baru tersebut bernama BYD Megawatt Charging. Teknologi itu lahir berkat adanya platform baru yang dikembangkan BYD secara global.

"Pada tahun ini BYD resmi meluncurkan Super e-Platform. Ini adalah platform new energy vehicle (NEV) terbaik di dunia yang memaksimalkan potensi teknologi elektrifikasi ini membawa perspektif baru terhadap kendaraan NEV," kata Bobby di arena GJAW 2025, ICE BSD City, Tangerang.

Teknologi Super e-Platform itu menawarkan arsitektur kendaraan bertegangan tinggi. Sehingga dapat menerima daya hingga 1.000 Volt yang memungkinkan pengisian daya dengan kapasitas mencapai 1 megawatt alias 1.000 kW.

 

"Teknologi ini memungkinkan pengisian daya dalam waktu 5 menit yang mampu menempuh jarak hingga 400 kilometer. Tentunya, hal ini dapat menjadi jawaban atas charging anxiety," tuturnya.

Namun, Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther T. Panjaitan mengatakan bahwa teknologi tersebut masih berada di China. Tapi, itu menunjukkan bahwa BYD memiliki komitmen tinggi dalam membangun ekosistem kendaraan listrik.

"Ya memang megawatt charging itu kita baru mulai dulu pengenalannya itu di China dan di global ini lebih ke familiarization dulu. Artinya kegelisahan masyarakat terhadap lamanya tiket mengecas itu lama-lama semakin terjawab karena kami telah menemukan teknologi tersebut," ujarnya.

Untuk membawa teknologi tersebut ke Indonesia, Luther mengatakan ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Terutama infrastruktur yang ada di Indonesia karena ini membutuhkan daya listrik yang besar.

 

"Kendaraan yang siap untuk menerima pengecasan seperti itu. Tapi itu seperti biasa teknologi ini sangat dinamis, sangat cepat. Sekarang bukan tidak mungkin dalam waktu dekat kita juga bisa bawa," tuturnya.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement