JAKARTA – Spesies lebah baru telah ditemukan di Australia Barat, dinamai Lucifer karena tanduk seperti setan yang terdapat pada lebah betinanya.
Penemuan spesies ini, yang secara resmi diberi nama Megachile (Hackeriapis) lucifer, diumumkan oleh Universitas Curtin pada Selasa (11/11/2025). Peneliti utama, Kit Prendergast, mengatakan nama tersebut terinspirasi oleh penampilan serangga tersebut dan serial Netflix 'Lucifer'.
"Nama itu sangat cocok. Saya juga penggemar berat karakter Netflix Lucifer, jadi itu pilihan yang tepat," kata Prendergast dalam sebuah pernyataan yang dilansir RT. "Lebah betina itu memiliki tanduk kecil yang luar biasa di wajahnya," tambahnya.
Prendergast, dari Sekolah Ilmu Molekuler dan Hayati Universitas Curtin, pertama kali bertemu lebah tersebut pada 2019 saat melakukan survei terhadap bunga liar yang terancam punah dan terpesona oleh keunikannya, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Hymenoptera.
Analisis genetik mengungkapkan bahwa itu adalah spesies baru pertama dalam kelompoknya yang dipelajari dalam lebih dari 20 tahun, kata Prendergast, dengan kode batang DNA yang mengonfirmasi bahwa itu adalah penemuan unik yang tidak terwakili dalam basis data utama atau koleksi museum mana pun.
Fungsi tanduk pada betina masih dalam penyelidikan, tetapi mungkin terkait dengan pengumpulan sumber daya atau pertahanan sarang, catat para peneliti. Jantan dari spesies ini tidak memiliki tanduk yang khas.
Temuan ini menyoroti pentingnya meneliti lebah asli di ekosistem yang terancam oleh perubahan iklim dan gangguan habitat, kata Prendergast, seraya menambahkan bahwa hal ini "benar-benar menunjukkan betapa banyak kehidupan yang masih harus kita temukan."
Ia berharap penemuan ini akan meningkatkan kesadaran akan banyaknya spesies yang masih belum diketahui oleh sains, terutama di wilayah yang terancam oleh perubahan iklim dan pertambangan.
"Banyak perusahaan pertambangan masih belum melakukan survei untuk lebah asli, sehingga kita mungkin kehilangan spesies yang belum terdeskripsikan, termasuk spesies yang memainkan peran penting dalam mendukung tanaman dan ekosistem yang terancam," ujarnya.
Penemuan ini muncul ketika lebah, yang merupakan penyerbuk penting bagi hampir semua tanaman berbunga di dunia, menghadapi ancaman serius. Hilangnya habitat dan perubahan iklim mendorong banyak spesies lebah vital ke ambang kepunahan.
(Rahman Asmardika)