JAKARTA - Shockbreaker merupakan salah satu komponen penting dalam sepeda motor. Jika kondisinya tidak prima, bisa membuat berkendara kurang nyaman.
Hal ini terlebih ketika menghantam lubang maupun jalanan tidak rata. Karena itu, penting untuk memahami dan mengenali tanda-tanda awal kerusakan shockbreaker.
Berikut ciri-ciri shockbreaker rusak, sebagaimana melansir laman Suzuki, Sabtu (11/10/2025):
Ini adalah tanda yang paling kasatmata dan mudah diidentifikasi. Oli yang berada di dalam shockbreaker berfungsi sebagai medium peredam utama.
Dalam kondisi normal, oli ini tersegel rapat oleh suatu komponen yang disebut seal atau oli seal.
Namun, seiring waktu dan akibat beban kerja yang berat, terpapar panas terus-menerus, dan terkena debu atau air, seal ini bisa mengeras, retak, atau aus. Ketika seal rusak, pertahanan menjadi lemah dan oli akan merembes keluar.
Begitu melihat tanda kebocoran, bahkan jika masih berupa noda kecil, segeralah periksakan ke bengkel terpercaya. Kebocoran kecil pada tahap awal biasanya dapat diatasi dengan mengganti seal dan mengisi ulang oli shockbreaker.
Shockbreaker motor yang sehat seharusnya bekerja dengan relatif senyap, hanya mengeluarkan suara desisan halus yang menandakan oli sedang bekerja dengan baik.
Jika mulai terdengar suara-suara tidak wajar seperti hentakan logam keras "tek" atau "tok", decitan "crit-crit", atau dentingan setiap kali melewati polisi tidur, jalan berlubang, atau bahkan saat motor dibebani, itu pertanda ada masalah.
Suara hentakan keras biasanya berasal dari bush atau mounting shockbreaker yang sudah aus dan longgar. Ini menyebabkan adanya celah yang memungkinkan komponen logam berbenturan.
Sementara suara decitan iasanya berasal dari kurangnya pelumasan pada batang shockbreaker (piston rod) atau karena seal yang sudah kering dan keras sehingga bergesekan langsung dengan logam.
Coba identifikasi sumber suara secara spesifik. Decitan bisa saja dikurangi untuk sementara dengan pemberian grease atau pelumas silicone-based pada batang shockbreaker.
Namun, ini hanyalah solusi sementara dan tidak menyelesaikan masalah utama yang mungkin pada seal-nya.
Jika tiba-tiba suspensi terasa jauh lebih keras dari biasanya sehingga setiap guncangan kecil terasa langsung dan menyakitkan, seolah-olah motor tidak memiliki peredam sama sekali, ini menandakan oli di dalam shockbreaker mungkin sudah habis atau ada udara yang terjebak dalam sistem.
Sebaliknya, jika suspensi terasa sangat lembek, mudah sekali tekor hingga hampir menyentuh bodi motor bahkan dengan beban ringan, dan terasa seperti "ambles", ini menandakan pegas (spring) sudah mengalami fatigue (kelelahan logam) atau kemampuan peredaman hidraulisnya sudah sangat berkurang.
Untuk shockbreaker dengan fitur preload yang bisa diatur (adjustable), pastikan setelan tidak terlalu keras atau lembut sesuai dengan beban yang dibawa.
Jika setelan sudah tepat tetapi kondisinya tidak berubah, besar kemungkinan terjadi kerusakan internal yang serius.
Shockbreaker yang sudah tidak bisa lagi menyesuaikan dengan beban dan kondisi jalan telah kehilangan fungsinya dan harus diganti untuk mengembalikan kenyamanan dan safety.
Jika ban belakang terasa oleng, ini adalah indikasi yang sangat berbahaya dan tidak boleh diabaikan.
Shockbreaker motor yang sudah lemah, bending (melengkung), atau rusak secara internal tidak lagi mampu menahan beban dan menjaga stabilitas rangka motor dengan baik.
Jangan menunda-nunda untuk memeriksakan kondisi ini. Stabilitas adalah kunci keselamatan berkendara.
Penggantian shockbreaker dan komponen yang rusak lainnya adalah solusi mutlak untuk mengembalikan stabilitas dan kepercayaan diri dalam berkendara.
Bau terbakar yang menyengat atau bau oli yang gosong yang berasal dari area shockbreaker belakang dan mesin adalah tanda yang serius dan perlu perhatian immediat.
Bau ini biasanya muncul akibat oli yang bocor dari shockbreaker kemudian menetes ke knalpot atau komponen mesin yang sangat panas seperti blok mesin dan kemudian terbakar.
Selain berbahaya karena berpotensi menyebabkan asap atau bahkan kebakaran kecil, ini juga pertanda kebocoran oli sudah parah.
Bau gosong juga bisa berasal dari gesekan berlebihan pada shockbreaker yang kering dan sudah tidak terlumasi dengan baik.
Segera hentikan kendaraan di tempat yang aman dan periksa sumber baunya. Jangan terus mengemudi jika melihat oli menetes ke knalpot yang panas.
Mengemudi dengan kondisi seperti ini sangat berisiko. Segera bawa motor ke bengkel terdekat untuk penanganan lebih lanjut, yang kemungkinan besar adalah penggantian shockbreaker.
Fungsi utama shockbreaker motor adalah menyerap getaran dari permukaan jalan sebelum getaran itu sampai ke tubuh pengendara.
Jika mulai merasakan getaran yang lebih kasar, berlebihan, dan mengganggu yang langsung terasa pada stang, jok, dan footpeg, berarti komponen tersebut gagal melakukan tugasnya.
Getaran ini membuat tangan dan kaki lebih cepat pegal, mempercepat kelelahan pengendara dalam perjalanan jarak jauh, dan juga mempercepat keausan pada komponen lain di motor seperti lampu, spion, dan bahkan baut-baut bodywork karena vibrasi yang terus-menerus.
Lakukan pemeriksaan kondisi shockbreaker depan (fork) dan belakang secara bersamaan. Seringkali, getaran yang berlebihan adalah akumulasi dari kondisi keduanya yang sudah tidak prima.
Fork depan yang kering oli atau sealnya sudah bocor juga akan berkontribusi besar pada getaran.
Servis menyeluruh atau penggantian pada kedua bagian ini akan secara signifikan mengembalikan kenyamanan berkendara dan melindungi komponen motor lainnya dari kerusakan dini.
(Erha Aprili Ramadhoni)