JAKARTA - Penjualan mobil di Indonesia lesu hingga Juli 2025. Lesunya penjualan mobil secara nasional sudah terasa sejak tahun lalu.
Diketahui, penjualan mobil di Indonesia secara wholesales atau distribusi dari pabrik ke dealer mencapai 865.723 unit sepanjang 2024. Jumlah itu turun dibandingkan penjualan wholesales 2023 yakni mencapai 1.005.802 unit.
Kondisi ini masih berlanjut hingga Juli 2025. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan secara wholesales pada Juli 2024 mencapai 74.230 unit. Jika dibandingkan pencapaian pada Juli 2024, angkanya turun sebesar 18,4 persen.
Sementara angka retail turun 17 persen, dari 75.588 unit menjadi 62.770 unit.
Turunnya penjualan mobil apakah berdampak terhadap sejumlah industri pendukung, seperti oli. Terkait hal ini, Direktur Sales & Marketing PT Garuda Petro Perkasa yang merupakan distributor Adnoc, Ismet Sebastian, angkat bicara.
"Kebetulan di Adnoc, setiap tahun sampai sekarang itu naik terus. Mungkin karena apa? Market share kita belum besar. Artinya, secara (penjualan mobil-red) mau turun pun, kita ini spare untuk expand masih besar," katanya di Jakarta, Rabu (13/8/2025).
Ia menyebut, pihaknya juga berencana memperluas jangkauan pasar. Hal ini untuk meningkatkan penjualan.
"Kita belum banyak wilayah yang belum kita masukin. Misalnya tahun depan saya mau masuk 12 lagi distributor, otomatis saya growth dong," ucapnya.
Berdasarkan riset Mordor Intelligence, volume pasar di Indonesia diproyeksikan mencapai 1,06 miliar liter pada 2025 dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 3,85 persen hingga 2030. Pertumbuhan tersebut didorong oleh meningkatnya jumlah kendaraan bermotor, ekspansi sektor manufaktur, serta kesadaran yang lebih tinggi terhadap efisiensi energi dan keberlanjutan.
Melihat potensi tersebut, Adnoc, melalui lini Adnoc Voyager, hadir di Indonesia.
"Pertumbuhan pasar pelumas tidak cukup hanya direspons dengan distribusi produk. Dibutuhkan kepercayaan, konsistensi, edukasi pasar berkelanjutan, dan kerja sama yang bersinergi antar partner," kata Ismet.
Adnoc Voyager saat ini digunakan di lebih dari 47 negara dan memiliki lebih dari 180 sertifikasi internasional, termasuk dari API, JASO, dan OEM.
"Dengan pertumbuhan konsumsi pelumas yang tinggi dan permintaan akan produk efisien serta ramah lingkungan, kami melihat potensi besar untuk membangun kemitraan jangka panjang," ujar Vice President Lubricants, Base Oil & Specialties Adnoc, Saber Al Ammari.
Diketahui, Adnoc dan PT Garuda Petro Perkasa menggelar Voyage to the Future: Adnoc Voyager Appreciation Night 2025 sebagai apresiasi kepada mitra. Ini diberikan kepada Eurokars Group yang menaungi Rolls-Royce, Porsche, dan Maserati, serta Sun Motor Group yang memasarkan Mazda, Mitsubishi, dan Hyundai, serta Brand asal China seperti BAIC dan Great Wall Motor (GWM).
Selain sektor otomotif, Adnoc memberikan penghargaan kepada pelanggan korporasi seperti PT MNC Indonesia.
(Erha Aprili Ramadhoni)