LUMIX S1 Mark II E (S1IIE) dirancang dengan orientasi sinematik, mendukung perekaman Cinemascope 4K60p tanpa crop, menghasilkan kualitas gambar ala film layar lebar. Dipadukan dengan fitur unggulan lainnya seperti autofokus cerdas, Urban Sports Recognition, serta stabilisasi in-body hingga 8.0 stop, kamera ini cocok untuk sinematografer dan content creator yang menuntut stabilitas dan presisi dalam setiap pengambilan gambar.
LUMIX S1R Mark II (S1RII) dengan sensor 61MP full-frame, dirancang untuk pengguna yang mengutamakan detail ekstrem dan resolusi tinggi. Mendukung perekaman video hingga 8K30p, 6.4K30p Open Gate, 5.9K60p, dan 4K120p, kamera ini menjadi pilihan utama untuk produksi sinematik, komersial, maupun landscape fotografi dengan presisi warna dan tekstur maksimal.
Menurut laporan TechNavio tahun 2025, pasar kamera mirrorless global diperkirakan akan tumbuh sebesar USD 1,43 miliar selama periode 2025–2029. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh meningkatnya populasi content creator, sinematografer independen, dan profesional muda yang menginginkan perangkat dengan performa tinggi dalam format yang ringan dan hybrid.
“Kami ingin memastikan bahwa para profesional visual di Indonesia mendapatkan akses terhadap teknologi yang bukan hanya canggih, tetapi juga relevan dengan kebutuhan mereka. Melalui acara ini, kami berharap komunitas kreatif dapat saling terhubung, berbagi pengalaman, dan tumbuh bersama dengan dukungan inovasi dari LUMIX,” kata Cut Noviani.
(Rahman Asmardika)