JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengusulkan melonggarkan kebijakan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) menyusul tarif resiprokal yang diterapkan Donald Trump untuk barang impor ke Amerika Serikat.
Pemerintah diminta berhati-hati dalam mengambil langkah terkait kebijakan tersebut. Itu karena hal ini bisa membuat barang impor masuk ke Indonesia dengan lebih leluasa dan bisa mematikan industri Tanah Air.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi, menyampaikan kebijakan tersebut bisa memberi dampak buruk bagi industri otomotif Tanah Air. Ia mengatakan, industri ini sudah dibangun selama puluhan tahun dengan memanfaatkan komponen dalam negeri.
"Industri otomotif kita sudah bangun puluhan tahun lho ya. Kita enggak mau bahwa industri ini ambruk, nanti ini kita akan koordinasikan dengan pemerintah terkait hal tersebut," kata Nangoi di Jakarta, Rabu (16/4/2025).
Ia menyebutkan, komponen dalam negeri saat ini sudah memiliki kualitas standar internasional. Ia meminta pemerintah benar-benar memikirkan dalam membuat kebijakan pelonggaran TKDN.
"Kami sudah membangun industri otomotif bukan baru setahun, puluhan tahun kita bangun. Sampai yang namanya lahir Agya, Ayla dengan 92 persen komponen lokal. Ini tentunya jadi bahan pertimbangan pemerintah," tuturnya.
"Juklak (petunjuk pelaksanaan) belum keluar, nanti kita lihat, rasanya aman-aman saja. Saya tidak punya hak untuk menolak atau setuju. Tapi yang jelas kita mengimbau supaya diputuskan dengan baik," ucap Nangoi.
Selain itu, ia merasa kebijakan tersebut dapat mengganggu keberlangsungan industri komponen dalam negeri secara serius. Tanpa perlindungan yang memadai, perusahaan-perusahaan yang bergantung pada pasar dalam negeri akan menghadapi tekanan besar.
(Erha Aprili Ramadhoni)