JAKARTA – China mengumumkan prototipe komputer kuantum superkonduktor yang diklaim akan membawa era baru prosesor. Komputer kuantum superkonduktor dengan nama Zuchongzhi 3.0 yang dikembangkan tim dari University of Science and Technology of China (USTC) itu diklaim 1 kuadriliun kali lebih cepat dibandingkan superkomputer paling canggih saat ini.
Komputer kuantum terbaru ini dibangun dengan 105 qubit superkonduktor, meningkat dari versi sebelumnya, Zuchongzhi 2.0, yang hanya memiliki 66 qubit. Dalam uji coba random circuit sampling (RCS), Zuchongzhi 3.0 mampu menyelesaikan tugas yang sama dalam hitungan detik, sementara superkomputer Frontier, yang saat ini menjadi tercepat di dunia, membutuhkan waktu hingga 5,9 miliar tahun untuk menyelesaikan perhitungan serupa.
Dalam makalah yang diterbitkan di Physical Review Letters, para ilmuwan USTC menyatakan bahwa hasil eksperimen mereka berhasil melampaui pencapaian Google pada 2024. Google sebelumnya menyatakan telah mencapai supremasi kuantum dengan komputernya, tetapi Zuchongzhi 3.0 kini mencetak rekor baru.
"Kami berhasil melakukan perhitungan dalam skala yang jauh lebih besar dibandingkan Google, membuktikan bahwa keunggulan komputasi kuantum semakin nyata," kata Profesor dari USTC yang terlibat dalam penelitian, sebagaimana dilansir Independent.
Sebagai perbandingan, komputer kuantum Sycamore milik Google yang diuji pada 2019 hanya memiliki 53 qubit, dan butuh 200 detik untuk menyelesaikan tugas yang oleh superkomputer klasik akan memakan waktu 10.000 tahun. Zuchongzhi 3.0 kini melampaui batas itu dengan kapasitas pemrosesan 6 kali lebih cepat dari eksperimen kuantum Google pada 2024.
Salah satu faktor yang membuat Zuchongzhi 3.0 mampu mencapai performa tinggi adalah penggunaan teknologi superkonduktor yang lebih maju. Para ilmuwan China menggunakan logam seperti tantalum, niobium, dan aluminium, yang memiliki daya tahan tinggi terhadap gangguan eksternal. Selain itu, desain flip-chip dengan indium bump memungkinkan perangkat ini memiliki akurasi lebih baik serta mengurangi tingkat kesalahan perhitungan yang sering terjadi pada komputer kuantum generasi sebelumnya.
Selain peningkatan jumlah qubit, para peneliti juga melakukan optimasi dalam fabrikasi dan konfigurasi kabel prosesor, sehingga memungkinkan Zuchongzhi 3.0 menjalankan simulasi kompleks dengan akurasi yang lebih tinggi dibandingkan komputer kuantum sebelumnya.
"Terobosan ini menunjukkan bahwa komputer kuantum sudah mencapai tahap di mana dapat menyelesaikan masalah yang tidak bisa dipecahkan oleh komputer klasik," terang salah seorang ilmuwan yang terlibat dalam pengembangan komputer ini.
Dengan kecepatan komputasi yang jauh melampaui komputer klasik, Zuchongzhi 3.0 diperkirakan akan membawa perubahan besar di berbagai sektor, mulai dari kecerdasan buatan, pengembangan obat, hingga enkripsi data tingkat tinggi.
Ilmuwan USTC mengatakan bahwa penelitian ini bukan hanya tentang supremasi kuantum, tetapi juga landasan untuk era baru prosesor kuantum, untuk memainkan peran penting dalam memecahkan tantangan dunia nyata."
Selain itu, peningkatan kecepatan perhitungan komputer kuantum seperti Zuchongzhi 3.0 juga membuka peluang dalam penelitian fisika, kimia kuantum, dan simulasi material kompleks, yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan dengan komputer klasik.
Dengan pencapaian ini, China semakin memperkuat posisinya dalam perlombaan supremasi kuantum, menantang dominasi Amerika Serikat (AS) yang selama ini memimpin di bidang teknologi ini melalui perusahaan seperti Google dan IBM.
Langkah China dalam komputasi kuantum ini menunjukkan ambisi besar untuk menguasai teknologi mutakhir. Sebelumnya, Google mengklaim supremasi kuantum pada 2019 dan kembali mengumumkan pencapaian besar pada 2024. Namun, dengan hadirnya Zuchongzhi 3.0, keunggulan Google kini mulai tergeser oleh inovasi dari China.
Salah satu pakar teknologi kuantum dari AS menyatakan, "China telah menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Jika tren ini berlanjut, mereka bisa menjadi pemimpin dunia dalam komputasi kuantum dalam satu dekade ke depan."
Walaupun Zuchongzhi 3.0 masih dalam tahap eksperimen, banyak ahli percaya bahwa komputer kuantum seperti ini akan segera digunakan untuk aplikasi dunia nyata, termasuk riset ilmiah, keamanan siber, dan analisis big data.
Dengan peluncuran Zuchongzhi 3.0, China semakin mendekati supremasi kuantum yang sejati, di mana komputer kuantum dapat menyelesaikan perhitungan yang benar-benar mustahil bagi komputer klasik. Dengan kecepatan 1 kuadriliun kali lebih cepat dari superkomputer saat ini, dunia kini semakin dekat menuju era revolusi kuantum yang akan mengubah cara manusia menyelesaikan permasalahan kompleks.
(Rahman Asmardika)