Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Penelitian Ungkap Potensi Bahaya Paparan Radiasi Ponsel 5G di Daerah Pedesaan

Rahman Asmardika , Jurnalis-Senin, 06 Januari 2025 |12:24 WIB
Penelitian Ungkap Potensi Bahaya Paparan Radiasi Ponsel 5G di Daerah Pedesaan
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)
A
A
A

SEBUAH penelitian baru mengungkap bahwa potensi paparan radiasi dari perangkat atau ponsel 5G saat digunakan di daerah terpencil lebih tinggi dibandingkan di daerah perkotaan. Menurut studi tersebut, pengguna perangkat yang menggunggah video di daerah pedesaan dengan koneksi 5G akan terpapar radiasi hampir dua kali lipat dari seseorang yang melakukannya di perkotaan.

Para peneliti percaya radiasi ekstra itu bukan berasal dari menara seluler 5G, tetapi dari perangkat seluler milik pengguna yang bekerja lebih keras untuk menyebarkan sinyal di daerah pedesaan.

Sebuah tim di Institut Kesehatan Masyarakat dan Tropis Swiss (Swiss TPH), melacak paparan pengguna ponsel 5G terhadap medan elektromagnetik frekuensi radio (RF-EMF) di dua kota dan tiga komunitas pedesaan.

RF-EMF adalah sarana yang digunakan gelombang radio untuk mentransfer energi, yang memungkinkan perangkat nirkabel untuk berkomunikasi lintas frekuensi yang mencakup radiasi gelombang mikro. Dalam keadaan yang salah, RF-EMF dapat menghasilkan energi yang berbahaya.

Tim tersebut menemukan bahwa paparan rata-rata di daerah pedesaan adalah 29 miliwatt per meter persegi (mW/sq-m) saat mengunggah, hampir tiga kali lipat dari ambang batas risiko keselamatan yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 10 mW/sq-m.

Angka tersebut juga jauh lebih tinggi daripada jumlah yang tercatat untuk ponsel yang mengunggah konten di dua kota Swiss, yang menurut tim memiliki pembacaan rata-rata sebesar 16 mW/m2.

Pengukuran tersebut menunjukkan seberapa banyak energi frekuensi radio yang melewati area permukaan tertentu (seperti kulit manusia) di jalur sinyal nirkabel ini.

 

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement