Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Meteorit Purba Buktikan Bahwa Permukaan Mars Pernah Tertutup Air yang Sangat Panas

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 03 Desember 2024 |19:49 WIB
Meteorit Purba Buktikan Bahwa Permukaan Mars Pernah Tertutup Air yang Sangat Panas
Planet Mars.
A
A
A

SEBUAH meteorit kuno telah mengungkap bahwa Mars pernah memiliki air yang sangat panas di permukaannya. Keberadaan air di Planet Merah diyakini peneliti dibuktikan oleh butiran zircon kecil, mineral alami yang sangat kecil, yang terdeteksi di meteorit Mars.

Para peneliti mengatakan penemuan luar biasa ini memberi tahu kita bahwa air datang ke Mars selama masa-masa awal Tata Surya kita dengan cara yang mirip dengan bagaimana Bumi mendapatkan airnya, yang kemungkinan berasal dari asteroid dan komet.

Penemuan ini juga menunjukkan keberadaan air panas dapat konsisten dengan kehidupan mikroba yang bertahan hidup di lingkungan ekstrem (ekstremofil) yang biasanya terlihat di lingkungan panas bumi dan hidrotermal.

"Gambaran yang muncul adalah bahwa Mars dan Bumi purba memiliki kesamaan – keduanya basah," kata ahli geologi Aaron Cavosie dari Curtin University di Australia kepada ScienceAlert.

"Dari analisis zirkon tertua di Bumi, diketahui bahwa air cair telah ada setidaknya 4,3 miliar tahun yang lalu. Kini kita memiliki bukti keberadaan air di Mars yang bahkan lebih tua lagi.

"Bukti keberadaan air purba di Mars konsisten dengan banyaknya bukti keberadaan air di Mars selama periode Noachian, yang berlangsung dari 4,1 hingga 3,7 miliar tahun yang lalu. Ada bukti geologis yang kuat untuk sisa-sisa kehidupan di Bumi saat ini, jadi mengapa tidak Mars jika kondisinya serupa? Kedua planet ini jelas telah mengambil jalur yang berbeda sejak saat itu."

 

Para ilmuwan di Curtin University menemukan meteorit Mars yang terkenal dengan julukan "Black Beauty" yang ditemukan di Gurun Sahara pada 2011.

Batu itu terbentuk dari lava yang mendingin dengan cepat dan mengandung air 10 kali lebih banyak daripada meteorit Mars lainnya yang terbentuk 2 miliar tahun lalu.

Setelah menganalisis komposisi kimia butiran zirkon meteorit yang berusia 4,45 miliar tahun, mereka menemukan 'sidik jari' cairan yang kaya air. Mereka menggunakan pencitraan dan spektroskopi skala nano, sebuah teknik yang menggunakan mikroskop berdaya tinggi, pola unsur termasuk besi, aluminium, itrium, dan natrium ditemukan di zirkon.

"Sistem hidrotermal sangat penting untuk perkembangan kehidupan di Bumi dan temuan kami menunjukkan Mars juga memiliki air, bahan utama untuk lingkungan yang layak huni, selama sejarah awal pembentukan kerak," kata Cavosie dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir Indy100.

Zirkon sangat umum di Bumi dan ditemukan di sebagian besar batuan beku dan metamorf. Australia memiliki sumber daya zirkon terbesar di dunia.

Penemuan baru ini semakin memperjelas pemahaman kita tentang Mars yang layak huni di masa lalu.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement