JAKARTA - Mobil listrik menjadi teknologi baru di Indonesia yang mengandalkan baterai sebagai sumber daya menggantikan bahan bakar minyak (BBM). Untuk itu, perlu diketahui cara mengendarai mobil listrik agar bisa menghemat baterai.
Mobil listrik yang dipasarkan di Indonesia memiliki jarak tempuh yang beragam, mulai dari 300 kilometer hingga lebih dari 600 kilometer. Namun, jika mengendarainya secara ugal-ugalan, baterainya bisa cepat habis.
Oleh sebab itu, Hyundai Gowa sebagai dealer mobil listrik di Indonesia membeberkan faktor yang mempengaruhi daya baterai:
1. Kebiasaan mengemudi. Mengemudi dengan kecepatan tinggi, kecenderungan untuk mempercepat dan memperlambat, atau terlalu sering berpindah gas dan rem.
2. Penggunaan daya tambahan. Penggunaan daya tambahan, misalnya A/C, pemanas, atau lampu juga bisa berpengaruh terhadap jarak tempuh mobil listrik.
3. Kondisi mengemudi. Cuaca, temperatur, dan medan. Jika mengemudi dalam kondisi hujan kencang atau temperatur rendah, jarak tempuh dengan daya yang tersedia akan berkurang. Perkiraan jarak tempuh juga akan berkurang ketika mengemudi pada tanjakan atau di jalan yang licin atau kasar.
4. Energi listrik. Tergantung pada temperatur baterai dan State of Health (SOH) atau seberapa maksimal kinerja baterai.
Sementara itu, pengemudi dapat menambah jarak tempuh dengan daya yang tersedia dengan mengemudikan kendaraan mengikuti instruksi di bawah ini:
1. Hambatan udara meningkat dengan cepat saat kendaraan listrik melaju lebih cepat. Jadi hindari mengebut untuk meningkatkan jarak tempuh dengan daya yang tersedia dan penghematan energi listrik.