Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gara-Gara Kebakaran Mobil Listrik, Korsel Wajibkan Sertifikasi Baterai

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Rabu, 28 Agustus 2024 |11:27 WIB
Gara-Gara Kebakaran Mobil Listrik, Korsel Wajibkan Sertifikasi Baterai
Gara-gara kebakaran mobil listrik, Korsel wajibkan sertifikasi baterai. (Reuters)
A
A
A

SEOUL - Korea Selatan (Korsel) bakal mewajibkan program sertifikasi baterai kendaraan listrik. Kebijakan ini dipercepat imbas kebakaran mobil listrik Mercedes-Benz pada awal Agustus ini. 

Melansir Reuters, Rabu (28/8/2024), Pemerintah Korea Selatan dan partai berkuasa telah sepakat untuk memajukan program sertifikasi baterai kendaraan listrik. Itu demi meredakan kekhawatiran keselamatan publik setelah serangkaian kebakaran yang melibatkan kendaraan listrik.

Juru Bicara Partai Kekuatan Rakyat, Han Zeea, mengatakan Pemerintah akan memulai skema sertifikasi baterai pada bulan Oktober, lebih awal dari yang dijadwalkan, untuk membantu menjamin keamanan baterai kendaraan listrik. Pemerintah juga setuju untuk mewajibkan produsen mobil untuk mengidentifikasi baterai yang digunakan.

Kesepakatan tentang aturan yang lebih ketat untuk keselamatan kendaraan listrik ini mengikuti langkah pemerintah untuk mendesak produsen mobil mengungkapkan informasi setelah kebakaran kendaraan listrik pada 1 Agustus di basement apartemen di Incheon. Kebakaran itu merusak ratusan kendaraan dan menimbulkan kepanikan publik.

Kebakaran, yang tampaknya dimulai secara spontan pada kendaraan listrik Mercedes-Benz dengan baterai Farasis Energy, membutuhkan waktu delapan jam untuk dipadamkan. Sebanyak sekitar 140 mobil rusak dan beberapa penghuni di apartemen dievakuasi.

Dalam beberapa hari terakhir, beberapa perusahaan mobil mulai menyebutkan nama produsen baterai yang mereka gunakan.

 

Para ahli mengatakan perusahaan mobil untuk mengidentifikasi baterai akan memberi konsumen lebih banyak pilihan. Namun, tak sedikit ahli mempertanyakan bagaimana hal itu akan meningkatkan keselamatan. Ini mengingat kurangnya data pasti tentang merek baterai mana yang lebih rentan terhadap kebakaran.

Sebagai bagian dari langkah-langkah keselamatan, Han menyebut pemerintah akan merevisi aturan peralatan pemadam kebakaran di tempat parkir bawah tanah dengan stasiun pengisian daya kendaraan listrik. 

Kendaraan listrik tampaknya tidak mudah terbakar. Beberapa data menunjukkan, kendaraan listrik memiliki risiko kebakaran yang lebih rendah daripada mobil konvensional. 

Namun, para ahli otomotif mengatakan kebakaran kendaraan listrik terjadi secara berbeda dibandingkan kebakaran pada mobil dengan mesin pembakaran internal. Itu karena kebakaran pada mobil listrik sering kali berlangsung lebih lama dan lebih sulit dipadamkan karena cenderung menyala kembali.
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement