Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Industri Otomotif Lesu, Produsen Mobil PHK Karyawan?

Muhamad Fadli Ramadan , Jurnalis-Kamis, 01 Agustus 2024 |14:01 WIB
Industri Otomotif Lesu, Produsen Mobil PHK Karyawan?
Industri otomotif lesu, produsen mobil PHK karyawan? (Ilustrasi/Okezone/Erha A Ramadhoni)
A
A
A

JAKARTA - Penjualan mobil pada semester I 2024 hanya berkisar 400 ribu unit. Hal ini membuat sejumlah pihak tak yakin target penjualan 1 juta unit tercapai.

Sebagai informasi, berdasarkan data yang dikelola Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), dalam enam bulan pertama tahun ini, penjualan mobil secara wholesales atau pengiriman dari pabrik ke diler sebesar 408.012 unit.

Capaian sepanjang Januari-Juni tersebut turun 19,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai 506.427 unit. Kondisi ini juga berpengaruh pada produksi mobil di Tanah Air yang ikut anjlok. 

Pada semester 1 2024, produksi mobil di Indonesia hanya 561.772 unit, turun 20 persen dibandingkan 2023. Pada periode sama 2023, produksi mobil mencapai 702.144 unit.

Kondisi ini memberikan kekhawatiran bagi para pekerja di pabrik-pabrik mobil yang ada di Indonesia. Tapi, Gaikindo memastikan belum ada produsen yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.

Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi mengatakan, situasi pasar saat ini memang sedang sulit, tapi masih di bawah kendali. Ia berharap kondisi tersebut jangan sampai membuat orang-orang kehilangan pekerjaan.

"Sampai saat ini, belum ada perusahaan yang pengurangan (PHK) karyawan dan masih berjalan dengan baik. Itu yang diimbau pemerintah. Jadi, kami masih bertahan terus," kata Nangoi kepada wartawan di ICE BSD City, Tangerang, belum lama ini.

 

Nangoi berharap dengan gelaran otomotif seperti GIIAS 2024 dapat membangkitkan industri otomotif Indonesia. Selain itu, Gaikindo berharap pemerintah kembali menerapkan kebijakan relaksasi pajak seperti di masa pandemi Covid-19.

Meski kondisi pasar menurun, Nangoi melihat pasar mobil hybrid dan kendaraan listrik murni justru meningkat. Bahkan, ia melihat hingga akhir tahun ini kedua jenis mobil tersebut akan mencapai penjualan sebesar 100.000 unit.

"Kalau kita lihat bahwa mobil hybrid sama mobil listrik itu kira-kira akhir tahun bisa mencapai 100 ribu unit. Kalau penjualan kita tembus 1 juta unit, itu sudah 10 persennya kira-kira," ucapnya.

Sebagai informasi, saat ini pemerintah masih terus membahas mengenai insentif mobil hybrid. Selain itu, pemerintah juga diminta untuk membebaskan PPnBM (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah) yang dapat menurunkan harga mobil.
 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement