Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Meledak hingga Hancurkan Satelit Starlink, Roket SpaceX Dilarang Terbang 

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Sabtu, 13 Juli 2024 |19:37 WIB
Meledak hingga Hancurkan Satelit Starlink, Roket SpaceX Dilarang Terbang 
Meledak hingga gancurkan satelit Starlink, roket SpaceX dilarang terbang. (Ilustrasi/Dok Reuters)
A
A
A

WASHINGTON - Badan Penerbangan Federal AS (FAA) melarang terbang roket Falcon 9 milik SpaceX. Hal itu setelah salah satu roket Falcon 9 pecah di luar angkasa dan menghancurkan muatan satelit Starlink. Ini merupakan kegagalan pertama dalam 7 tahun terakhir. 

Melansir Reuters, Sabtu (13/7/2024), sekitar 1 jam setelah Falcon 9 lepas landas dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California pada Kamis (11/7/2024) malam, tahap kedua roket tersebut gagal menyala kembali dan mengerahkan 20 satelit Starlink di jalur orbit dangkal di mana mereka akan memasuki kembali atmosfer bumi dan terbakar.

Upaya untuk menyalakan kembali mesin tersebut mengakibatkan terjadinya Rapid Unscheduled Disassembly (RUD). Ini merupakan istilah yang biasanya berarti ledakan.

"Mengakibatkan mesin RUD karena alasan yang saat ini tidak diketahui," tulis CEO SpaceX Elon Musk pada media sosial X pribadinya.

Dalam sebuah pernyataan, Badan Penerbangan Federal AS melarang Falcon 9 terbang sampai SpaceX menyelidiki penyebab kegagalan, memperbaiki roket, dan menerima kembali persetujuan. 

Proses ini bisa memakan waktu beberapa minggu atau bulan, tergantung pada kompleksitas masalah dan rencana SpaceX untuk memperbaikinya.

Kegagalan misi roket paling aktif di dunia ini mengakhiri rentetan kesuksesan lebih dari 300 misi berturut-turut. SpaceX mempertahankan dominasinya dalam industri peluncuran. Banyak negara dan perusahaan antariksa bergantung pada SpaceX milik swasta, yang bernilai sekitar 200 miliar dolar AS, untuk mengirim satelit dan astronot mereka ke luar angkasa.

 

Musk mengatakan SpaceX sedang memperbarui perangkat lunak satelit Starlink untuk memaksa pendorong di dalamnya menembak lebih keras dari biasanya untuk menghindari masuknya kembali atmosfer yang berapi-api.

“Tidak seperti episode Star Trek, ini mungkin tidak akan berhasil, tapi patut dicoba,” kata Musk.

Satelit-satelit tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi publik, tulis SpaceX pada Jumat malam di X. Perusahaan tidak memperkirakan kapan satelit-satelit tersebut akan masuk kembali, yang akan tampak sebagai seberkas cahaya di langit.

"Bintang jatuh," kata Musk membalas postingan SpaceX.

Ketinggian mereka sangat dangkal sehingga gravitasi bumi menarik mereka 3 mil (5 km) lebih dekat ke atmosfer pada setiap orbitnya, kata SpaceX pada hari sebelumnya, membenarkan bahwa mereka akan “memasuki kembali atmosfer bumi dan mati sepenuhnya.”

NASA mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, pihaknya memantau semua misi Falcon 9 SpaceX.

“SpaceX telah memberikan informasi dan menyertakan NASA dalam penyelidikan anomali yang sedang berlangsung untuk memahami masalah ini dan langkah ke depan,” kata juru bicara badan antariksa AS.

SpaceX mengatakan kegagalan tahap kedua terjadi setelah para insinyur mendeteksi kebocoran oksigen cair, sebuah propelan.


 

(Erha Aprili Ramadhoni)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement