WASHINGTON DC - Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) telah memberi lampu hijau bagi SpaceX untuk kembali meluncurkan roket Starship yang kedua kalinya. Perizinan ini diberikan selang tujuh bulan diberlakukannya larangan terbang bagi perusahaan tersebut akibat uji orbit pada roket starship pertamanya yang berakhir dengan ledakan.
“FAA menetapkan SpaceX memenuhi semua persyaratan keselamatan, lingkungan, kebijakan, dan tanggung jawab keuangan,” kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan, dikutip dari situs TechCrunch, Rabu (16/11/2023).
Keputusan tersebut diperkuat oleh Dinas Perikanan dan Margasatwa AS yang telah menyelesaikan evaluasi tertulis terhadap Penilaian Lingkungan Terprogram tahun 2022 dan menemukan “tidak ada perubahan lingkungan yang signifikan” dalam kaitannya dengan ledakan roket sebelumnya.
Terkait hal ini, Wakil Presiden Keandalan Pembangunan dan Penerbangan SpaceX, Bill Gerstenmaier mengatakan bahwa perusahaannya juga telah bersiap untuk uji penerbangan berikutnya dan hanya tinggal menunggu tinjauan dari beberapa lembaga.
Pihak mereka mengaku telah berhasil melakukan evaluasi untuk memperbaiki kerusakan dan meningkatkan infrastruktur peluncuran pada roket. Salah satunya dengan memperkenalkan peningkatan pada mesin – metode baru untuk memisahkan dua tahap – yang diharapkan dapat berjalan jauh lebih baik dari roket starship pertama mereka.
Bulan April lalu, Starship diketahui mengalami kecelakaan setelah 33 mesin raptor berbahan bakar metana booster mereka mengalami beberapa masalah. Pesawat luar angkasa tersebut harus diledakkan di udara, tepat di atas Teluk Meksiko setelah mulai jatuh kembali ke Bumi sekitar empat menit setelah peluncuran.
Keberadaan izin ini sekaligus telah memberi kesempatan bagi SpaceX yang telah bersiap untuk percobaan peluncuran pada 17 November mendatang dari fasilitas luas mereka di dekat Boca Chica, Texas pukul 07.00 waktu setempat. (Chasna Alifia Sya’bana)
(Saliki Dwi Saputra )