TOKYO - Produsen otomotif Jepang, Nissan Motor dan Honda Motor, mempertimbangkan menggunakan perangkat lunak otomotif standar dan bekerja sama dalam pengisian daya kendaraan listrik. Langkah ini dinilai dapat mengurangi biaya kedua produsen tersebut.
Melansir Reuters, Kamis (4/7/2024), pada Maret lalu, Nissan dan Honda mengatakan sedang mempertimbangkan kemitraan strategis dalam memproduksi komponen kendaraan listrik. Hal ini guna mendapatkan pijakan yang lebih besar di pasar global untuk mobil listrik, yang diperkirakan tumbuh pada beberapa tahun mendatang.
Menurut laporan Nikkei, produsen mobil terbesar ketiga dan kedua di Jepang tersebut ingin bersama-sama mengembangkan sistem operasi yang mengendalikan mobil dalam upaya menurunkan biaya.
Nissan dan Honda juga dapat bekerja sama untuk meningkatkan infrastruktur pengisian daya guna meningkatkan daya saing mereka di kendaraan listrik.
Kedua perusahaan itu diyakini akan mempertimbangkan kerja sama di enam bidang sebagai bagian dari potensi kemitraan mereka.
CEO Nissan Makoto Uchida, menyebut pihaknya terbuka untuk bekerja sama di wilayah mana pun, baik di Jepang maupun di luar negeri.
Sementara itu, Nissan dan Honda menolak mengomentari laporan Nikkei tersebut. Namun, perwakilan dari kedua produsen mobil tersebut mengatakan perusahaan sedang menjajaki berbagai kolaborasi.